Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Jum'at, 23 Oktober 2020 | 18:13 WIB
Pelajar yang masih duduk di bangku SMK sempat diamankan aparat kepolisian, saat mengikuti aksi menolak Undang-Undang Cipta Kerja di Denpasar, Bali, Kamis (22/10/2020). [dokumentasi]

SuaraJakarta.id - Pelajar yang masih duduk di bangku SMK sempat diamankan aparat kepolisian, saat mengikuti aksi menolak Undang-Undang Cipta Kerja di Denpasar, Bali, Kamis (22/10/2020).

Siswa itu diamankan karena mengusung poster bertuliskan "Awas!!! Ada tukang kawal joging" saat mengikuti aksi Aliansi Bali Tidak Diam.

Kapolresta Denpasar Komisaris Besar Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, alasan keduanya diamankan karena membawa poster yang tidak terkait isu aksi.

"Kami amankan dan kami ambil posternya, karena tidak nyambung dengan tema demo," kata Jansen.

Baca Juga: Kantor NasDem Makassar Dirusak, Aksi Mahasiswa Diduga Disusupi

Sementara pelajar tersebut, kata Jansen, langsung dipulangkan dan diserahkan kepada orang tua bersangkutan.

"Ya orang tua dan dinas pendidikan sudah dihubungi. Posternya kurang pas, tak ada kaitan dengan aksi," kata dia.

Ia mengatakan, sempat mempertanyakan tulisan pada poster tersebut kepada pelajar SMK.

Namun, kata Jansen, pelajar SMK itu tidak bisa menjelaskan maksud tulisan tersebut.

Kawal orang kaya jogging

Baca Juga: Massa Aksi Bubar, Lalu Lintas Sekitar Patung Kuda Kembali Dibuka

Baru-baru ini viral di media sosial pria yang diduga mirip Richard Muljadi joging di Bali dikawal polisi.

Video tersebut menuai perhatian publik. Sebagian warganet memberikan kritikan tajam terkait rekaman itu.

Polri tengah mendalami dugaan oknum anggota Polisi Jalan Raya (PJR) yang melakukan pengawalan terhadap seorang pria mirip terpidana kasus narkotika jenis kokain Richard Muljadi tersebut.

Dalam video yang beredar, anggota PJR itu terekam kamera melakukan pengawalan terhadap pria diduga Ricard Muljadi ketika melakukan aktivitas joging di Bali.

Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Awi Setiyono mengklaim, oknum anggota polisi yang melakukan pengawalan terhadap cucu dari salah satu konglomerat Indonesia, Kartini Muljadi itu telah diperiksa oleh Bidang Propam Polda Bali.

Mobil PJR kawal pria mirip Richard Muljadi joging di Bali. (Twitter)

"Sudah dilakukan penanganan oleh Propam Polda Bali. Sudah diperiksa," kata Awi di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (19/10/2020).

Video seorang pria yang diduga Richard Muljadi sedang melakukan joging di salah satu ruas jalan kawasan Bali sebelumnya viral di jejaring media sosial. Tak sedikit dari warganet bahkan yang menyampaikan kritik atas perlakuan berlebihan tersebut.

Video itu salah satunya diunggah oleh akun Twitter @ghanieierfan pada Jumat (16/10). Kendati begitu, dalam video tersebut tertulis waktu diambilnya rekaman yakni pada Kamis (15/10) sekira pukul 09.00 hingga 09.34 waktu setempat.

Dalam video tersebut tampak seorang pria bertopi putih dan berkacamata hitam berlari dengan seekor anjing dan beberapa rekannya dengan mendapat pengawalan dari sebuah mobil PJR.

"Hidup sehat, kami hidup sehat, ini hari apa? Mantap hari Jumat, hari olah raga nasional," ucap pria tersebut.

Di belakang mereka ada pula mobil mewah berwarna putih yang turut membuntutinya.

Publik lantas bertanya-tanya mengenai siapa pria yang berjogging ria dengan mendapat pengawalan tersebut.

"Ternyata olahraga itu mahal," tulis keterangan @ghanieierfan.

Video berdurasi 45 detik itu kontan menuai komentar warganet.

"Ada dua pesan di situ, 1 kalau gue punya duit maka apapun bisa gue lakukan. 2, kalau gue punya duit maka etika, kewibawaan dan akal waras pun bisa gue beli hingga semuanya bisa masuk akal versi gue aja ya. Wani piro?" komentar @Toejoe******.

"Entahlah apa karena au yang miskin harta atau bangsa ini yang sudah mulai hilang moralnya," komentar @heruah****.

Selain menuai kritik dari warganet, anggota DPR RI Fadli Zon pun turut menyoroti video tersebut. Fadli Zon membandingkan perlakuan aparat kepolisian dengan sejumlah tokoh yang dianggap berbeda pendapat dengan pemerintah.

Dalam kicauannya, Fadli Zon pun 'menyentil' Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis perihal perbedaan perlakuan oleh aparat tersebut.

"Wow Pak Kapolri, polisi melayani siapa? Sementara tokoh-tokoh berbeda pendapat ditangkapi, ini ada yang diperlakukan istimewa," tulis Fadli sembari manautkan sebuah artikel berita soal pengawalan PJR kepada seorang pria mirip Richard Muljadi yang tengah berjoging.

Load More