Rizki Nurmansyah
Sabtu, 24 Oktober 2020 | 09:05 WIB
Menhir berbentuk phallus menyerupai alat kelamin pria di Situs Sirit Gopar. [Dok. Kementerian Pendidikan dan Kebudaayan]

Simbol kesuburan ini merupakan pesan dari masa lalu, di mana kesuburan dijabarkan dalam pengertian yang luas.

Tidak hanya dilihat dari fisiknya saja, tapi harus ditempatkan dalam kerangka yang lebih luas bahwa simbol tersebut merupakan bentuk interaksi antara dunia bawah dan dunia atas, atau keseimbangan antara makrokosmos dan mikrokosmos.

Berdasarkan buku data base cagar budaya di Kabupaten Pandeglang, BPCB Banten, kesuburan dalam pengertian yang lebih luas dalam hal ini adalah menjaga keseimbangan alam, di mana ekosistem lingkungan harus terus dijaga jika ingin alam bersahabat dengan kita, manusia.

Phallus Sirit Gopar telah memberikan pesan kepada kita tentang pentingnya mempertahankan kesuburan, dalam arti yang luas.

Baca Juga: Situs Arca Gajah Ditemukan di Batang, Kepalanya Mengarah ke Dieng

Sementara itu, peneliti dari Banten Heritage, Dadan Sujana menyatakan bahwa menhir berbentuk phallus di Banten tak hanya Sirit Gopar.

"Ada yang lain, misalnya Sirit Baduy di Mancak (Kabupaten Serang) atau d tempat lain juga, tapi bentuknya tidak seperti kemaluan laki-laki, hanya batu yang berdiri," ujarnya dikutip dari Banten News—jaringan Suara.com—Sabtu (24/10/2020).

Dadan mangatakan bahwa kondisi menhir Sirit Gopar saat ini sudah berbeda dengan saat pertama kali ditemukan.

"Sekarang sudah berdiri, di atas tembok (ditanam)," ujarnya.

Dikatakan, menhir berupa phallus atau lingga biasanya ada pasangannya berupa yoni yang menggambarkan alat kelamin perempuan.

Baca Juga: Teka-teki Tahun Pembuatan Candi Sawentar Belum Terungkap

Dadan mengatakan, di masa lalu menhir memiliki beberapa fungsi dan makna.

Load More