Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 28 Oktober 2020 | 15:40 WIB
Umat muslim memenuhi pelataran Tugu Monumen Nasional (Monas) untuk memeringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 Hijriah, di Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2017). [Suara.com/Dian Rosmala]

"Dalam Shahih Muslim ditanya Nabi ‘kenapa Nabi berpuasa pada hari Senin?’ Beliau menjawab 'Itulah di mana hari aku lahir'," terangnya.

Dinasti Abbasiyah

Pada kesempatan yang sama, Quraish Shihab mengatakan, perayaan Maulid Nabi sebenarnya sudah ada sejak lama.

Namun baru dibuat meriah pada zaman Dinasti Abbasiyah. Khususnya, di masa kekhalifahan Al-Hakim Billah.

Baca Juga: Momentum Mensyiarkan, Ini Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW

"Dia (Al-Hakim Billah) merayakan Maulid Nabi dengan keluar bersama permaisurinya dengan mengenakan pakaian yang indah," kata dia.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 H/2017 M di kompleks Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Jumat (1/12).

Di Indonesia sendiri, Maulid Nabi biasanya diperingati dengan berbagai bentuk perayaan.

Menariknya, setiap daerah atau budaya, punya cara tersendiri untuk mengenang kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Load More