Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Sabtu, 31 Oktober 2020 | 19:01 WIB
Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI). [Suara.com/Stephanus Aranditio]

Rojak menuturkan, imbaun boikot produk Prancis digencarkan oleh pihaknya lantaran isu agama yang berkembang di Prancis itu menjadi isu sensitif dan masuk politik inetransional.

"Jadi di samping pusat sudah melakukan, Pak Presiden sudah mengecam, ya kita juga mendukung ke arah sana (boikot)," pungkasnya.

Dari informasi yang dihimpun, aksi boikot produk asal Prancis itu bemula dari komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron soal insiden pembunuhan seorang guru sejarah Samuel Paty oleh muridnya karena menampilkan kartun Nabi Muhammad pada 16 Oktober 2020 lalu.

Aksi boikot itu, kali pertama diserukan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang geram dengan komentar Presiden Prancis Macron yang menyudutkan Islam akibat adanya insiden pembunuhan itu.

Baca Juga: Ramai Boikot, Ini Daftar Produk Prancis di Indonesia, Peluru sampai Fashion

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More