SuaraJakarta.id - Getirnya kehidupan dunia hitam selama berpuluh-puluh tahun lamanya dijalani Pak Kocrit alias Pak Ko. Kini ia telah hijrah memulai lembaran hidup baru.
Kekinian Pak Ko ingin mengabdikan diri sisa umurnya untuk masyarakat, sembari berharap segala kesalahannya di masa lalu bisa diampuni Allah SWT.
"Aku ngrugekke (merugikan) masyarakat wis akeh (sudah banyak). Aku wis tobat dan berhijrah," ujarnya dikutip dari Solopos.com—jaringan Suara.com—Rabu (4/11/2020).
Pemilik nama asli Aditya Kristiawan ini merupakan mantan bandar judi kelas kakap di Klaten, Jawa Tengah.
Tercatat sekitar 30 tahun lamanya Pak Kok menjadi bandar judi togel. Omzetnya per hari bisa mencapai Rp 80 juta.
Sebelum jadi bandar judi kelas kakap, Pak Ko dikenal sebagai tukang jambret, tukang copet, dan sebutan lainnya yang bernada negatif.
Kini ia telah melepas semua belenggu dunia hitam sebagai preman dan bandar judi pada hidupnya.
Dia telah bertekad untuk menempuh jalan yang lebih baik, mencari rezeki yang halal yakni dengan membuka usaha wisata dan kuliner.
Di samping itu, Pak Ko mengaku akan lebih giat mendalami ilmu agama serta menjalankan ibadah haji dan umrah, paling cepat tahun depan.
Baca Juga: Dapat Hidayah, Bos Judi Besar di Indonesia Bertobat dan Mau Pergi Baitullah
Bukan dengan uang haram tentunya Pak Ko pergi ke baitullah. Ia bertekad mengumpulkan uang halan hasil dari bisnis barunya di bidang wisata dan kuliner tersebut untuk naik haji dan umrah.
"Aku pengen mendalami ilmu agama. Jika ada rezeki halal, aku ingin umrah dan naik haji tahun depan. Tak sekadar haji-hajian. Harus resik tenan atiku dan dari uang yang halal," kata Pak Ko.
Tinggalkan Dunia Hitam
Di dunia premanisme dan perjudian di Klaten, nama Pak Ko sudah terkenal sejak tahun 1990.
Saat memutukan meninggalkan dunia hitam, Pak Ko juga berpamitan dengan teman-temannya yang masih berkecimpung di dunia premanisme dan perjudian.
Meski godaan untuk kembali ke dunia hitam itu masih ada, Pak Ko mengaku tak akan mencla-mencle dengan keputusan yang telah diambil.
Berita Terkait
-
Ngupit Heritage Cycling: Ketika Bersepeda Jadi Cara Baru Mengenal Sejarah
-
Tangguh Jaga Inflasi 2025, Pemprov Jateng Pertahankan Prestasi TPID Terbaik Tingkat Provinsi
-
Miliki Kualitas Data yang Baik, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman
-
Peringati Hari Guru, Pemprov Jateng Beri Perhatian Penuh untuk Guru Non ASN dan Swasta
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Liburan Makin Seru, Bank Mandiri Tebar Promo FOMO Akhir Tahun hingga Rp2,5 Juta
-
10 Mobil Bekas untuk Mengatasi Rasa Bosan Berkendara bagi yang Suka Ngebut
-
Larangan Truk saat Nataru Dipersoalkan, Distribusi Barang hingga Air Minum Terancam
-
Insiden Mobil SPPG di SDN Kalibaru 01, BGN Turun Tangan Lakukan Penanganan Penuh
-
Ahli NHM Paparkan Teknologi Eksplorasi Emas Modern kepada Civitas Akademika ITS