"Saya untuk hal ini memang untuk kewenangan tidak ada, satu sifatnya hanya mengimbau, bagaimana mereka menyiasati ada kepulan asap dan semakin banyak bisa diminimalisir, termasuk Muspika juga tidak ada himbauannya tidak di gubris, peringatan tidak ditaati maka akan melakukan langkah lain dan upaya lain," tukasnya.
Sementara itu, Ketua RT05 di Perumahan Regency, Iman Hanafi (36) memaparkan, mulai terasa bau tak sedap dari aktifitas pembakaran bangkai bus TransJakarta itu pada awal Oktober 2020.
"Saya mulai merasakan bau itu pada awal Oktober, itu terasa sekitar jam 09.00 WIB sampai jam 21.00 WIB. Asap yang dikeluarkan itu menyengat ke pernapasan, dan ke mata juga tidak enak apalagi kalau setiap hari, uhh itu rasanya gimana gitu, mengganggu," paparnya.
Ia mempersilakan kepada pihak yang mengerjakan pemotongan bangkai bus TransJakarta itu. Tapi, harus ada sosialisasi dulu kepada warga dan desa serta kecamatan.
"Silakan dikerjakan, asalkan tidak ada asap lagi ke sini. Minimal ada omongan juga ke warga dan kecamatan serta desa, kelurahan juga. Setidaknya saya sebagai RT bisa menjelaskan ini kepada warga lainnya," tutupnya.
Saat SuaraJakarta.id mencoba menghampiri mandor dari aktivitas pemotongan bangkai bus TransJakarta tersebut, enggan memberi komentar sedikitpun.
Diberitakan sebelumnya, ratusan bus TransJakarta disebuah lahan tepatnya di Jalan Raya Dramaga, Desa Dramaga, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat terlihat dibelah atau dihancurkan, Senin (2/11/2020).
Seorang mandor di lokasi bus berada, Fakhrul Roji mengatakan, saat ini pihaknya melakukan pekerjaan pembongkaran bangkai bus Transjakarta tersebut untuk diolah kembali.
"Yang kita potong ini hampir 20 lah dari 300 bus yang ada di sini (Dramaga). Nanti bangkai bus ini akan dikirim ke tempat peleburan di daerah Cakung Jakarta Timur," katanya saat ditemui SuaraJakarta.id dilokasi.
Baca Juga: LPSK Siap Lindungi Saksi yang Bongkar Pelaku Pembakaran Halte Transjakarta
Ia mengungkapkan, untuk pekerja yang melakukan penghancuran bangkai bus Transjakarta itu ia menyediakan karyawan sebanyak 100 orang lebih.
Menurutnya, pengerjaan satu bus membutuhkan waktu satu hari lebih dengan dikerjakan oleh empat sampai lima orang.
"Kalau cepat satu tim bisa satu hari lebih penghancuran ini. Petugas yang menghancurkan ini ada sekitar empat sampai lima orang," akunya.
Pria yang disapa Oji itu enggan menyebutkan perusahaan mana yang mendapatkan tender penghancuran bangkai bus Tansjakarta tersebut.
"Saya mandornya di sini. Yang ngerjain pihak perusahaan, ini kan sudah dilelang, pokoknya Pak Ferry orang Brebes yang dapat tender ini," ucapnya.
Ia menjelaskan, dalam penghancuran bangkai bus Transjakarta tersebut ia harus menyediakan sekitar ratusan tabung gas.
Berita Terkait
-
Bus Transjakarta Tabrakan dengan Truk di Cideng, Manajemen Pastikan Penumpang Selamat
-
Potret Pilu Pendidikan di Bogor, Kakak Adik di Parung Bertukar Seragam Demi Sekolah
-
Naik Transjakarta, MRT, dan LRT Cuma Rp1, Catat Tanggalnya
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
7 Lokasi Perumahan di Bogor, Harga Mulai 150 Jutaan Cocok untuk Karyawan Gaji UMR
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Cara Menghindari Gangguan Kecemasan Akibat Konsumsi Informasi di Media Sosial
-
Tak Banyak yang Tahu, Pulau di Indonesia Ini Ternyata Pernah Keluar dari NKRI
-
Misteri Menara Saidah: Mengapa Gedung Megah Ini Jadi Istana Hantu di Jantung Jakarta?
-
"Nyawa Ayahku Hanya Dihargai 1,5 Tahun" Keluarga Korban Gebrak Meja di Sidang Tabrak Lari
-
Livin' Fest 2025: Bank Mandiri Bakal Suguhkan Expo dengan Sinergi UMKM dan Ekonomi Kreatif