AP II Jelaskan Penyebab Fasum Bandara Rusak Saat Penjemputan Habib Rizieq

SuaraJakarta.id - Fasilitas umum (Fasum) di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, rusak akibat banyaknya massa penjemput Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, Selasa (10/11/2020).

Vice President of Corporate Communications Angkasa Pura II, Yado Yarismano, angkat bicara terkait sejumlah fasum yang rusak pasca penjemputan Habib Rizieq.

Yado menyatakan, ada beberapa bangku rusak akibat digunakan simpatisan FPI untuk berdiri.

Mereka berdiri di atas bangku guna bisa melihat imam besarnya saat hendak menaiki mobil.

Baca Juga: Selain Anies, Kelompok Ini Juga Turut Hadir Temui Habib Rizieq Rabu Subuh

"Jadi bangku-bangku yang rusak itu digunakan para simpatisan untuk berdiri saat Habib Rizieq lewat (menuju mobil)," ujarnya saat dikonfirmasi awak media, Selasa (10/11/2020).

Pantauan SuaraJakarta.id, Habib Rizieq keluar dari pintu kedatangan Terminal 3 Bandara Soetta sekira pukul 09.30 WIB.

Kedatangan Habib Rizieq langsung disambut para simpatisannya.

Banyak dari mereka mendekati Habib Rizieq hanya untuk mencium tangannya.

Namun sebagian yang tak bisa mendekat, hanya bisa mengabadikan momen itu lewat HP.

Baca Juga: Habib Rizieq Pulang, PA 212 Agendakan Reuni di Monas, Wagub: Belum Boleh

Mereka mengambil gambar Habib Rizieq dengan cara menaiki bangku, bahkan tempat sampah yang berada di lokasi.

Hal ini yang kemudian menyebabkan fasilitas umum di Bandara Soetta menjadi rusak.

"Bangku itu digunakan untuk berdiri, sementara bobot orang yang berdiri melebihi kapasitas bobot dari bangku itu sehingga tidak kuat menahan," ungkapnya.

Selain bangku, menurut Yado, pot bunga di taman sekitar Terminal 3 juga rusak karena terinjak massa.

Lagi-lagi hal itu karena simpatisan ingin melihat kepulangan Habib Rizieq Shihab secara lebih dekat.

"Mereka bergerak mendekati Habib Rizieq keluar dari terminal ada beberapa pot terinjak. Tapi semua itu bukan karena anarkis namun karena massa padat saja, sehingga beberapa fasilitas rusak," paparnya.