Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 16 November 2020 | 15:03 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya ditemui di Balai Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (27/10/2020). [Suara.com/Andi Ahmad Sulaendi]

SuaraJakarta.id - Wali Kota Bogor Bima Arya berharap agar pajak minuman keras (miras) dinaikkan setinggi mungkin oleh pemerintah pusat.

Hal ini, kata Bima, supaya bisa ada pembatasan peredaran miras.

Sikap tersebut disampaikan Bima Arya sekaligus menyusul dukungannya terhadap Rancangan Undang-Undang Larangan Minuman Beralkohol (RUU Minol).

"Kami ingin miras dipajak setinggi mungkin. Kalau Bogor punya kewenangan, kami batasi setinggi mungkin supaya berat," ujarnya kepada wartawan ketika ditemui di Ciparigi, Bogor Utara, Senin (16/11/2020).

Baca Juga: Tanggapi RUU Minol, Bima Arya: Kota Bogor Keras Terhadap Miras

Lebih jauh, Bima Arya menegaskan Kota Bogor tidak mau mengambil keuntungan dari sektor penjualan miras, walaupun masih ada yang menjual.

"Karena kita nggak mau mengambil keuntungan dari sektor itu," tegasnya.

Wali Kota Bogor Bima Arya melakukan sidak ke sejumlah restoran dan kafe di Jalan Baranangsiang Indah, Kota Bogor, Kamis (29/10/2020). [Foto: Ayobogor.com]

Menurut Bima Arya, kebijakan larangan minuman beralkohol juga tidak boleh berseberangan dengan konstitusi yang ada.

"Poin pertama adalah tidak bertentangan dengan Undang-Undang atau konstitusi mengenai rumusannya. Jangan sampai bertentangan dengan itu," katanya

Bima Arya juga menyetujui pembahasan RUU Minol itu sendiri.

Baca Juga: RUU Minol Digodok DPR, Hotman Paris: Pemuda Bali Jangan Diam Saja

Ia juga mengatakan substansi dari RUU Minol telah berjalan di Kota Bogor.

Menurutnya Kota Bogor sudah sangat keras dalam menekan peredaran minuman beralkohol (minol).

"Substansinya saya kira sudah berjalan di Kota Bogor. Bogor keras sekali terhadap miras, dengan adanya pembatasan," ucapnya.

Wali Kota Bogor Bima Arya menegur pengunjung saat melakukan sidak ke sebuah restoran di Jalan Baranangsiang Indah, Kota Bogor, Kamis (29/10/2020). (ANTARA/HO/Pemkot Bogor)

Ketika ditanya terkait banyaknya tempat hiburan malam di Kota Bogor, menurut Bima bukan tujuannya ke penjualan minol.

"Kota Bogor ini arahnya kota berolahraga, buka ke situ tujuannya. Kita ingin pajaknya tinggi agar ada pembatasan (peredaran minol)," tukasnya.

Load More