SuaraJakarta.id - Perasaan yang campur aduk dirasakan keluarga Didin. Hingga kekinian keluarga masih menanti jasad Didin yang tenggelam di perairan Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang.
Sudah empat hari jasad nelayan asal Tangerang itu belum juga ditemukan. Berbeda dengan kedua rekannya, Tarman dan Masjuk, yang sudah ditemukan jenazahnya oleh warga setempat, pada Kamis (12/11/2020) pekan lalu.
Nani, ibunda Didin, mengaku belum legawa jasad putranya belum berhasil ditemukan petugas gabungan.
"Saya belum ikhlas, anak saya belum ditemukan jasadnya sampai saat ini," ujarnya saat ditemui awak media, Senin (16/11/2020).
Nani menuturkan, ia baru bisa legawa melepas kepergian anaknya untuk selamanya jika jenazah sudah ditemukan. Persoalan wujud jenazahnya, dia tidak mempersoalkan.
"Jika jenazah sudah ditemukan, paling penting itu kan bisa dikubur sesuai Islam. Saya tidak soal jenazahnya sudah busuk atau seperti apa, yang penting ditemukan," ungkapnya.
Hari ini merupakan hari kelima petugas gabungan mencari jenazah Didin.
Nani menceritakan, anaknya adalah sosok yang peduli dengan keluarga. Bahkan, dia adalah suami yang sangat menyayangi istrinya.
"Dia sangat sayang dan tanggung jawab sama istrinya. Dia belum punya anak sudah lima tahun berkeluarga, tapi kasih sayangnya sama istri tidak berkurang," tuturnya.
Baca Juga: Perahu Terbalik, 2 Nelayan Tanjung Pasir Tewas 1 Hilang, Ini Data Korban
"Sama saya selaku orang tuanya juga demikian begitu sayang. Saat mau Subuh, saya sering dibangunkan untuk diingatkan salat," sambungnya sambil sesenggukan.
Karena itu, dia berharap, petugas gabungan bisa secepatnya menemukan jenazah anaknya tersebut hingga bisa dikebumikan dengan layak.
Kapolsek Teluknaga, AKP Dodi Abdul Rohim menyatakan, sejak hari pertama pencarian mayat korban hanya didekat lokasi perahu yang ditumpangi korban tenggelam.
Namun, Dodi melanjutkan, tim pencarian belum berhasil menemukan jenazah korban.
Tim pencarian terdiri dari Basarnas Jakarta, BPBD Kabupaten Tangerang, Polisi, SatpolPP hingga warga setempat.
"Kita melakukan pencarian diradius dekat perahu korban terbalik, sejak hari pertama tapi belum ada tanda adanya mayat korban," ujarnya saat dikonfirmasi.
"Bahkan, kami sudah berkeliling dari arah Tanjungkait, namun hasilnya masih belum ditemukan," sambungnya.
Karena itu, Dodi menuturkan, tim pencarian sudah mulai menambah jarak radius hingga ke Pulau Rambut.
Pulau ini masuk wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
"Sejak kemarin kami sudah menyisir sampai ke Pulau Rambut. Sebenarnya itu sudah sangat jauh dari lokasi perahu korban yang terbalik, tapi kita coba saja pencarian hingga kesitu," paparnya.
Dodi menambahkan, tim pencarian masih akan terus berupaya dalam menemukan mayat Didin. Pencarian tidak akan dihentikan.
"Pencarian masih akan terus dilakukan, belum akan dihentikan. Tapi saya mengimbau agar nelayan lain agar berhati-hati dalam mencari nafkah di tengah lautan," tuturnya.
"Perhatikan cuaca dan kondisi tubuh harus sehat. Kemudian pertimbangkan arus ombak dan angin, semua itu bisa menjadi ukuran kita untuk pergi melaut," sebutnya.
Diberitakan sebelumnya, tiga orang nelayan pergi melaut pada Rabu (11/11/2020), sekira pukul 20.30 WIB.
Ketiganya mencari Ikan hingga ke tengah Laut. Sesampainya di sana, salah seorang korban bernama Didin, menebar jaring.
Namun jaring itu tersangkut kakinya hingga jatuh ke laut.
"Kemudian dua korban lainnya itu berusaha menolong Didin. Tapi, tiba-tiba perahu yang dinaiki hilang kendali dan terbalik," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Kosrudin kepada Suara.com, Kamis (12/11/2020).
"Perahunya yang terbalik akhirnya dua orang itu ikut tenggelam juga," sambungnya.
Setelah itu, Kosrudin menuturkan, beberapa jam kemudian pada sekira jam 03.00 WIB, Kamis (12/11) dini hari, dua orang korban bernama Tarman dan Masjuk ditemukan mayatnya.
"Dua orang korban yang berusaha menolong itu ditemukan mayatnya oleh saksi ditengah laut. Sedangkan, korban satunya hingga sekarang belum ditemukan," ungkapnya.
"Jadi demikian kronologis kejadiannya. Sampai saat ini tim Basarnas dan aparat gabungan Polisi/TNI masih mencari korban yang belum ditemukan," lanjutnya.
Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution
Berita Terkait
-
Siswa 13 Tahun Tewas di Sekolah Internasional Gading Serpong, Diduga Jatuh dari Lantai 8
-
Cegah Pencemaran, TPA di Jabodetabek Diminta Tutup Tumpukan Sampah
-
Kelas Rusak, Guru Mengundurkan Diri: Realitas Miris di SMK Al-Anshor Tangerang
-
Ekosistem Kian Menipis, 1.600 Hektare Mangrove di Tanjung Pasir Kini Direstorasi
-
TPA Jatiwaringin Kritis, Tersisa 6 Hektar dari 31 Hektar Lahan
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
9 Mobil Bekas untuk Kebutuhan Fitur Lengkap dan Teknologi Canggih
-
10 Cara Merawat Mobil Matic Bekas untuk Mengatasi Risiko Rusak Dini bagi Pengguna Harian
-
Cek Fakta: Viral TNI AL Tembak Fasilitas Pengeboran Minyak Ilegal Milik Malaysia, Benarkah?
-
Cek Fakta: Viral Prabowo Lantik Raja Juli Antoni Jadi Menteri Bencana, Ini Faktanya!
-
10 Cara Merawat Mobil Matic Bekas untuk Mengatasi Risiko Kerusakan bagi Pengguna Harian