Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung | Stephanus Aranditio
Rabu, 18 November 2020 | 16:41 WIB
Habib Rizieq Shihab. [YouTube/Front TV]

SuaraJakarta.id - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan setiap kerumunan massa yang mengabaikan protokol kesehatan berpotensi menimbulkan lonjakan kasus positif Covid-19. Tak terkecuali kerumunan di acara maulid nabi dan pernikahan putri pentolan FPI, Rizieq Shihab yang berpotensi menimbulkan peningkatan kasus corona di DKI Jakarta.

Menurut Dewi, setiap kerumunan massa yang mengabaikan protokol kesehatan pasti berpotensi menimbulkan lonjakan kasus positif Covid-19.

"Jadi sebenarnya peningkatan kasus bisa terjadi ketika, satu ketika terjadi mobilitas penduduk, kedua terjadi kerumunan, dan ketiga tidak ada kepatuhan 3M. Disanalah muncul potensi penularan covid-19," kata Dewi dalam diskusi dari Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (18/11/2020).

Namun, lanjut Dewi hasilnya tidak akan terlihat dalam satu dua hari melainkan butuh waktu sekitar dua sampai tiga pekan untuk mengetahui lonjakan kasus dampak kerumunan tersebut.

Baca Juga: Berani Hadapi Habib Rizieq Shihab, Nikita Mirzani Dapat Karangan Bunga

"Karena butuh waktu untuk terjadinya masa inkubasi di dalam tubuh sampai dengan muncul gejala lalu diperiksa, jadi akan butuh waktu sekitar 2-3 minggu untuk melihat efek dari kerumunan yang terjadi," terangnya.

Oleh sebab itu, Dewi berharap semua orang yang telah hadir dalam kerumunan tersebut untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika muncul gejala Covid-19 dan selalu menerapkan protokol kesehatan agar tak menulari orang sekitar.

Diketahui, setidaknya ada tiga kerumunan besar pasca kepulangan pemimpin Front Pembela Islam Rizieq Shihab dalam satu pekan terakhir, mulai dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten; Masjid di Megamendung, Bogor; hingga Masjid di Tebet, Jakarta Selatan dan acara pernikahan di Petamburan, Jakarta Pusat.

Load More