Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana | Muhammad Yasir
Kamis, 19 November 2020 | 14:27 WIB
Irjen Nana Sujana setelah resmi menjabat Kapolda Metro Jaya. (Suara.com/Arga).

SuaraJakarta.id - Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana merasa sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menenggak protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan terhadap penyebaran pandemi Covid-19. Kendati begitu, Nana menyampaikan dalam menghadapi wabah tersebut tidak gampang.

Nana menyebut, Covid-19 yang telah menjadi wabah dunia merupakan virus yang tidak terlihat. Beda halnya dengan berbagai kasus kejahatan yang biasa ditangani aparat kepolisian.

"Ini adalah wabah global, wabah dunia yang akhirnya harus kita lawan. Cuma yang kita lawan ini enggak kelihatan, jadi sulit. Apalagi yang biasa kita hadapi kalau polisi, maling kan jelas sasarannya. Kalo TNI memang ada musuhnya. Ini (Covid-19) sulit karena lawan tidak kelijhatan. Nah ini cukup lama kita berjibaku dari akhir Februari sampai hari ini," kata Nana di Kota Tangerang, Banten, Kamis (19/11/2020).

Menurut Nana, angka penyebaran Covid-19 khususnya di wilayah DKI Jakarta sebenarnya telah menunjukkan angka penurunan. Namun, belakangan timbul beberapa klaster baru terkait kerumunan massa demonstran menolak Omnibus Undang-Undang Cipta Kerja, demonstran mencekam Presiden Prancis, hingga kerumunan massa penjemput kepulangan Rizieq Shihab.

Baca Juga: Dicopot Diduga karena Acara Habib Rizieq, Ini Kata Kapolda Metro Jaya

"Tapi itu merupakan suatu dinamika yang suatu hal yang wajar," katanya

Berkenaan dengan itu, Nana pun mengajak masyarakat untuk lebih peduli untuk menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya menekan angka penyebaran pendemi Covid-19. Mulai dari menjaga jarak, menggunakan masker, hingga mencuci tangan.

"Sehingga penyebaran, penularan ini bisa semakin berkurang. Kemudian ya insya Allah, kita juga sangat respek dengan tim medis kita, karena sudah banyak pasien covid yang sembuh," ujarnya.

Pamitan

Dalam kesempatan yang sama, Nana turut menyampaikan salam perpisahan di akhir masa jabatannya sebagai Kapolda Metro Jaya. Dia menilai mutasi jabatan merupakan hal yang biasa.

Baca Juga: Banyak Kabar Gembira dari Vaksin Corona, Harga Emas Dunia Turun

Dirinya, kata Nana, akan segera melaksanakan serah terima jabatan dari Kapolda Metro Jaya menjadi Koordinator Staf Ahli Kapolri di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (20/11/2020) besok.

"Ini bisa dikatakan ya mungkin sekalian pamitan ini. Jadi di masa akhir pengabdian saya selaku Kapolda Metro Jaya ," ungkap Nana.

Nana pun menilai keputusan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis memutasi dirinya dari jabatan Kapolda Metro Jaya merupakan hal yang bisa. Seperti halnya, mutasi yang dilakukan di institusi pemerintahan lainnya.

"Jadi saya rasa ini suatu hal yang biasa dalam hal kita berdinas, sama dengan TNI gitu kan, saya rasa di Pemda juga demikian, jadi mutasi adalah suatu hal biasa," ucapnya.

Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis sebelumnya mencopot Irjen Pol Nana Sudjana dan Irjen Rudy Sufahradi dari jabatannya. Keduanya diduga dicopot dari jabatan Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat karena diduga tidak menenggak aturan protokol kesehatan terkait serangkaian acara Rizieq Shihab yang menciptakan kerumunan di masa pandemi Covid-19.

Berdasar surat telegram Kapolri Nomor: ST/3222/XI/KEP/2020 tertanggal 16 November, posisi Nana digantikan oleh Irjen Pol Fadil Imran yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur. Sedangkan posisi Rudy digantikan oleh Irjen Pol Ahmad Dofiri yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Logistik Kapolri.

Load More