Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Sabtu, 21 November 2020 | 07:30 WIB
Massa bakar poster bergambar Habib Rizieq Shihab di Medan (Suara.com/Muhlis)

SuaraJakarta.id - Gelombang penolakan Habib Rizieq Shihab mulai terlihat. Paling tidak sudah 3 daerah yang menolak kehadiran Habib Rizieq Shihab datang.

Daerah itu adalah Cianjur, Banten dan Medan. Penolakan itu hanya dilakukan sekelompok orang mengatas namakan organisasi.

Di Medan, foto wajah Habib Rizieq Shihab diinjak-injak massa demonstran di di depan Kantor Gubernur Sumut, Jumat (20/11/2020). Habib Rizieq ditolak datang ke Medan, Sumatera Utara.

Habib Rizieq ditolak karena melakukan kegiatan dengan pengumpulan massa di Tangerang, Jakatra dan Bogor pekan lalu.

Baca Juga: Kapolda Metro Dukung Penurunan Baliho Habib Rizieq, Nikita Mirzani: Takbir!

Mereka mengecam pernyataan Rizieq Shihab yang dinilai sebagai ujaran kebencian dan memecah belah umat.

Penolak Habib Rizieq datang dari Laskar Front Pembela Pancasila (FPP).

Massa membakar spanduk bergambar Habib Rizieq di Medan. (Suara.com/Muhlis)

"Kita tidak mau apa yang terjadi di Jakarta, akan dibuat di Sumatera Utara. Mereka mengabaikan protokol kesehatan," kata Zulkarnain dalam orasinya.

Sebagai keturunan rasul, semestinya ucapan Rizieq merujuk pada sikap Nabi Muhammad SAW.

"Tidak ada satu agama manapun yang menganjurkan menghina agama lain. Kalau dia keturunan Rasul yang mulia, ucapannya semestinya tidak memecah belah umat," ujarnya.

Baca Juga: Copot Baliho Rizieq, Pangdam Jaya: Saya Tidak Segan Menindak Keras

Massa mengingatkan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi untuk tidak sekali-kali memberikan izin kedatangan Habib Rizieq Shihab.

"Jika ini dipaksakan datang ke Sumut, kami pastikan akan ada pertumpahan darah. Kepada pak polisi, jangan takut jangan terintimidasi, kami berani di barisan depan," ungkapnya.

Massa menginjak poster bergambar habib rizieq saat menggelar aksi demo di Medan. (Suara.com/Muhlis)

Ia menilai, Sumut merupakan daerah yang heterogen dengan berbagai agama, suku dan etnis. Sehingga tidak ingin kebersamaan itu dirusak dengan hadirnya Habib Rizieq.

"Kita selama ini hidup damai, rukun. Jangan akibat kedatangan dia (Rizieq), terbelah umat ini dan terganggu kerukunan di Sumatera Ini," katanya.

Saat ditanya kapan rencana kedatangan Habib Rizieq Shihab ke Sumatera Utara, Zulkarnain tidak merinci melainkan baru mendapat kabar.

"Kita baru dapat kabar dan isu, dalam minggu-minggu depan," jawabnya.

Dalam aksinya massa membawa sejumlah spanduk dan poster bergambar Rizieq dan bertuliskan penolakan terhadap kedatangannya.

'Habib Rizieq jangan buat resah masyarakat Sumatera Utara!!!," tulis dalam poster.

Massa meletakkan poster bergambar Habib Rizieq di aspal lalu menginjaknya. Massa juga membakar ban bekas di depan kantor Gubsu.

Massa membakar ban bekas dalam aksi demo menolak kedatangan Habib Rizieq di Medan. (Suara.com/Muhlis)

Sementara di Banten, demo penolakan Habib Rizieq dilakukan di Alun-alun Serang. Mereka yang berdemo adalah Organisasi sayap NU, Anshor dan Banser.

Jumlah yang berdemo sampai ratusan otang. Selain Banser dan Anshor, Laskar Pendekar Banten Sejati (Lapbas) dan Peguron Jalak Banten juga berdemo.

Perwakilan massa aksi, Siti Komariha mengatakan aksi deklarasi yang dilakukan pihaknya merupakan bentuk penolakan terkait rencana kedatangan Habib Rizieq Shihab di Banten. Sebab menurutnya, hal itu akan membuat keresahan bagi masyarakat Banten.

"Kami dari Banten bersiap menolak Rizieq Shihab yang telah membuat resah di wilayah Banten. Kami tidak ingin dengar ujaran kebencian terhadap ulama, TNI, Polri dan pemerintah," ungkap Siti.

Prajurit TNI menurunkan spanduk bergambar Habib Rizieq Shihab saat patroli keamanan di Petamburan, Jakarta, Jumat (20/11/2020). [ANTARA FOTO/Aprillio Akbar]

Sementara di Cianjur, Pjs Bupati Cianjur Dudi Sudrajat Abdurachim tidak akan mengeluarkan izin untuk setiap agenda yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa. Ini karena status Cianjur rawan terjadi penyebaran virus corona jenis baru atau Covid-19.

Izin keramaian juga tidak akan diberikan jika Habib Rizieq Shihab akan menggelar kegiatan tabligh akbar.

"Saat ini, satgas berusaha untuk menekan angka penyebaran Covid-19 yang meningkat sejak satu bulan terakhir, kalau ada yang mengajukan izin yang menghadirkan orang banyak, tentunya tidak akan diizinkan, apalagi massa yang hadir akan lebih dari jumlah yang dilaporkan," katanya Kamis (19/11/2020) kemarin.

Jika pihak penyelenggara tetap menggelar acara tanpa izin, ucap dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk menertibkan dan membubarkan kegiatan tersebut.

Saat ini, ujar dia, Cianjur masuk dalam zona rawan penyebaran, sehingga berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah daerah, termasuk tidak memberikan izin keramaian.

Massa membakar ban bekas dalam aksi demo menolak kedatangan Habib Rizieq di Medan. (Suara.com/Muhlis)

"Kami akan berkoordinasi dengan kepolisian kalau ada yang membandel, harapan kami ditunda dulu sampai pandemi usai. Ini demi kepentingan bersama agar Cianjur dapat kembali ke zona aman atau zona hijau," katanya.

Sebelumnya, Ketua FPI Cianjur Habib Hud Alaydrus mengatakan Cianjur masuk dalam satu daerah yang akan dikunjungi Rizieq Shihab, namun pihaknya belum bisa memastikan tempat dan waktunya kapan, Rizieq akan hadir menemui ulama dan warga Cianjur dalam acara tablig akbar.

"Saya belum tahu pasti jadwalnya, namun Cianjur masuk dalam jadwal kunjungan beliau, kemungkinan yang hadir dibatasi hanya 100 sampai 200 orang ulama. Kalau tablig akbar kemungkinan warga yang hadir mencapai ribuan lebih," katanya.

Pihaknya memastikan dalam pelaksanaan nanti, protokol kesehatan akan diterapkan ketat sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus berbahaya, termasuk mengimbau mereka yang hadir mengunakan masker, membawa cairan pembersih tangan dan menjaga jarak.

Load More