Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Minggu, 22 November 2020 | 18:33 WIB
Habib Rizieq Shihab. [YouTube/Front TV]

SuaraJakarta.id - Pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab oleh TNI dan Polri banyak menuai sorotan tak terkecuali, Tokoh Nahdhatul Ulama (NU) KH Nuril Arifin alias Gus Nuril.

Dia mengaku mendukung atas instruksi yang diberikan Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman yang mengklaim pencopotan baliho Rizieq adalah perintahnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Soko Tunggal Semarang itu meminta semua kalangan tak melihat perintah pencopotan baliho itu bukan cuma perkara karena bergambar wajah Rizieq Shihab.

"Kita harus dukung seribu persen, yang dilakukan TNI dan Polri sudah tepat. Jangan melihatnya hanya semata-mata itu baliho, itu spanduk saja. Tapi harus dilihat lebih dalam apa yang sudah dilakukan Habib Rizieq selama ini," kata pria yang akrab disapa Gus Nuril ini seperti yang dikutip Hops.id --jaringan Suara.com, Minggu (22/11/2020).

Baca Juga: Rocky Gerung Nilai Istana Hindari Masalah Habib Rizieq: Ini Bahaya!

Tak hanya itu, Gus Nuril pun menangang Rizieq Shihab untuk muncul langsung menghadapi TNI dan Polri.

"Kalau berani mbok ya sekarang muncul. Tampil dong di depan, hadapi langsung TNI dan Polri. Jangan hanya bisanya menghina saat khotbah atau orasi."

"Tunjukkan kebesaran jiwanya. Katanya seorang pelindung dan pengayom umat, jangan pendukungnya yang dikorbankan," sambung dia.

Copot Baliho Rizieq

Akhirnya terjawab siapa orang-orang berbaju loreng yang menertibkan baliho bergambar Habib Rizieq Shihab. Mereka dari kesatuan TNI. Pangdam Jaya Dudung Abdurachman telah mengonfirmasi.

Baca Juga: Naik Moge, Nikita Mirzani: Keliling Nyopotin Baliho

Pernyataan Pangdam Jaya setelah apel kesiagaan pasukan bencana di Jakarta, Jumat (20/11/2020), terbilang mengejutkan. Dia menegaskan kalau dibutuhkan, pemerintah bisa membubarkan Front Pembela Islam pimpinan Habib Rizieq.

"Kalau perlu, FPI bubarkan saja. Kok mereka yang atur. Suka atur-atur sendiri," kata Pangdam Jaya.

Pangdam Jaya mengatakan penertiban spanduk dan baliho yang dinilai bermuatan provokatif merupakan perintahnya.

"Itu perintah saya, berapa kali Satpol PP turunkan dinaikkan lagi. Jadi, siapa pun di Republik ini. Ini negara hukum harus taat hukum. Kalau pasang baliho, jelas aturan bayar pajak, tempat ditentukan. Jangan seenak sendiri, seakan-akan dia paling benar," kata Dudung.

Dudung menyatakan petugas Kodam Jaya akan membersihkan baliho provokatif dan akan menindak tegas oknum yang terlibat mengajak revolusi.

"Jangan coba-coba ganggu persatuan dan kesatuan dengan merasa mewakili umat Islam," kata Dudung.

Load More