Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Muhammad Yasir
Minggu, 22 November 2020 | 19:11 WIB
Suasana rapid tes massal di sekitar markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat, Minggu (22/11/2020) sore. [Suara.com/Muhammad Yasir]

SuaraJakarta.id - Antusiasme warga tak terlihat dalam kegiatan rapid tes massal di sekitar kediaman Pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab, Minggu (22/11/2020).

Kegiatan yang diadakan Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya ini digelar di SDN 01-03 Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Pantauan Suara.com di lokasi, sekira pukul 16.00 WIB baru terlihat beberapa warga yang berdatangan.

Melalui pengeras suara, warga sekitar pun diimbau untuk datang ke lokasi mengikuti rapid tes.

Baca Juga: Klaster Hajatan Rizieq, Kapolsek Tanah Abang dan Wakilnya Positif Corona

Hambali, selaku Ketua RT 9 RW 4 menuturkan, kekinian baru lima warganya yang telah mengikuti rapid tes.

Padahal, ada 300 warga yang terdaftar di lingkungannya.

"Baru lima orang. Mungkin belum pada maranin nih," kata Hambali.

Hambali menduga warga sekitar kurang antusias mengikuti rapid tes lantaran takut.

Sebab, ini merupakan kali pertama diadakan kegiatan rapid tes massal di lingkungannya.

Baca Juga: TNI Turun Tangan Copot Baliho Rizieq, PDIP: Anies Sudah Tidak Mampu

"Kurang menerima, pada takut. Belum pernah merasakan (rapid tes). Ini baru pertama kali," katanya.

Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya menggelar rapid test Covid-19 massal di sekitar rumah pentolan Front Pembela Islam atau FPI Rizieq Shihab, Minggu (22/11/2020). Warga sekitar tampak tak antusias ikut rapid test tersebut. (Suara.com/Yasir)

Klaster Hajatan

Polda Metro Jaya sebelumnya telah lebih dahulu melakukan penyemprotan cairan disinfektan di sekitar kediaman Habib Rizieq Shihab.

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan dengan menggunakan dua kendaraan Water Cannon.

Pantauan Suara.com, Minggu (22/11/2020) sekira pukul 15.10 WIB dua kendaraan Water Cannon itu tampak berputar seraya menyemprotkan cairan disinfektan di sekitar Jalan KS Tubun, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Di sisi lain, terlihat anggota polantas hingga polisi berseragam dengan membawa senjata gas air mata bersiaga di sekitar lokasi.

Penyemprotan cairan disinfektan dilakukan hanya di sekitar Jalan KS Tubun. Hingga kekinian belum terlihat adanya petugas yang memasuki gang kediaman Habib Rizieq tepatnya di Gang Petamburan III.

"Selamat sore warga Jakarta, izin kami dari Polda Metro Jaya melakukan penyemprotan cairan disinfektan untuk menghindari Covid-19 atau virus Corona. Tetap jaga jarak, kenakan masker dan mencuci tangan," ujar salah satu petugas dengan menggunakan alat pengeras suara.

Penyemprotan disinfektan yang dilakukan Polda Metro Jaya di sekitaran Markas FPI, Petamburan. (Suara.com/M Yasir)

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebutkan adanya klaster baru penularan Covid-19 akibat kerumunan massa di acara yang dihadiri Habib Rizieq.

Total ada 77 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di tiga lokasi berbeda.

Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo merincikan, tujuh orang diantaranya merupakan klaster hajatan Habib Rizieq di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11) lalu.

"Data yang diterima Satgas, per Kamis sore 19 November, untuk wilayah Petamburan Jakarta Pusat telah dilakukan swab terhadap 15 orang. Ada 7 orang positif Covid 19, termasuk Lurah Petamburan," kata Doni dalam keterangannya, Jumat (20/11/2020).

Kemudian pada Jumat 20 November 2020 sore, ditemukan 50 oang positif Corona dari 559 orang yang dites swab antigen di Mega Mendung, Bogor.

"Laporan lain, terdapat 50 orang positif Covid 19 yang mayoritas berdomisili sekitar Tebet," lanjutnya.

Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya menggelar rapid test Covid-19 massal di sekitar rumah pentolan Front Pembela Islam atau FPI Rizieq Shihab. Tes cepat itu digelar di SDN 01-03 Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (22/11/2020). [Suara.com/Yasir]

Oleh sebab itu, Doni meminta seluruh orang yang terlibat dalam kerumunan Habib Rizieq terutama di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat agar klaster bisa terkendali.

"Pemeriksaan di Puskesmas tanpa dipungut biaya. Pemeriksaan ini sangat penting agar diketahui lebih dini. Jika ada yang positif bisa segera isolasi dan tempat isolasi disiapkan pemerintah. Silakan dengan kesadaran dan keikhlasan memeriksa diri ke Puskesmas, demi memutus mata rantai penularan untuk keselamatan bersama," imbau Doni.

Load More