Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 24 November 2020 | 20:30 WIB
Ketua KPU Tangsel Bambang Dwitoro (kiri) bersama Komisioner Bawaslu Tangsel Slamet Santosa di Jalan Buana Kencana sektor XII, Kelurahan Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Selasa (24/11/2020). [Ist]

"Pelipatan surat suara ini seperti Pilpres tidak terlalu lebar, paling tiga lipatan. Besok pagi persiapan tempat di gudang KPU Tangsel, pelipatannya lusa. Kalau nanti di hari pertama butuh waktu tambahan, kita lakukan upayakan untuk lembur," ungkap Bambang.

Petugas melakukan pengecekan kualitas warna surat suara Pilpres 2019 saat proses pencetakan di PT Aksara Grafika Pratama, Jakarta, Minggu (20/1). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

Bambang menerangkan para petugas pelipat surat suara itu akan diberikan upah sekira Rp 100-Rp150 per satu surat suara.

"Upah per lembar antara Rp 100-Rp150 rupiah. Tapi nanti saya akan koreksi lagi takut salah. Untuk beban pelipatan surat suara perorangnya belum dihitung, kemungkinan baru besok akan diketahui," terangnya.

Menurutnya, 25 orang itu tak hanya sekadar melipat surat suara. Tetapi, mereka juga diberikan tugas untuk melakukan sortir surat suara agar memastikan tak ada yang cacat.

Baca Juga: Pilkada Tangsel 2020: Putri Wapres Tawarkan Program Rp 100 Juta per RW

"Mereka bertugas untuk sortir. Pengalaman penyelenggaraan sebelumnya pasti aja ada saja cetakannya tidak simetris, agak miring, kertas yang lebih di sudut-sudutnya. Nanti ada pasti di setiap harinya itu. Kalau ada kita akan rekap," pungkasnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More