SuaraJakarta.id - Ahmad Mutawali Al Maki, atau yang akrab disapa Haji Maki, mengatakan membuka pintu lebar bagi warga yang ingin melihat peninggalan Nabi Muhammad SAW yang saat ini diamanahkan kepadanya.
Dia berharap peninggalan dari Rasulullah SAW tersebut bisa menambah khasanah keilmuwan.
Sekaligus melepas rindu umat Muslim kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW.
"Saya tidak membatasi siapapun umat Muslim yang ingin melepas kerinduan terhadap Nabi Muhammad SAW. Silakan kapan saja bisa datang ke kediaman saya," ujarnya dikutip dari Bantennews.co.id—jaringan Suara.com—Rabu (25/11/2020).
Ditanya syarat apa yang harus dilakukan agar bisa melihat peninggalan Rasulullah yang kini disimpannya, Haji Maki menegaskan, hanya niat baik bersholawat lah syaratnya.
"Yang penting niatnya baik dan memiliki adab saat hendak melihat artefak baginda Nabi," tuturnya ditemui di kediamannya.
Warga Dusun Kebon Cau, Kelurahan Pagadungan, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang, ini tak hanya menyimpan rambut Nabi Muhammad SAW.
Tapi ada lima benda lainnya peninggalan Rasulullah yang diamanahkan kepadanya kini.
Antara lain darah Rasulullah dari sisa bekam, benang-benang dari selimut Rasulullah, tanah Makbaror atau tanah yang berasal dari rumah Rasulullah, batu sijil atau batu yang dibawa burung Ababil serta batu Kabah.
Baca Juga: Masya Allah, Warga Pandeglang Simpan Darah Nabi Muhammad di Rumah
Haji Maki menceritakan asal muasal keenam benda peninggalan Nabi Muhammad SAW itu diperolehnya.
Semuanya berawal dari tanggal 18 Februari 2020 saat dirinya mendapatkan hadiah yang luar biasa berupa hibah artefak Nabi Muhammad SAW dari Profesor Abdul Manang Embong.
Profesor Abdul Manang Embong adalah pemilik Galeri Warisan MAR di Malaysia.
Profesor ini seorang kolektor Islam terkenal, sekaligus pakar teknologi dan artefak Islam.
Abdul Manang menyimpan amanah ribuan artefak Rasulullah dan sahabat-sahabat Nabi di museum pribadinya.
Peninggalan itu sebagian berasal dari hibah keluarga Rasulullah SAW.
Haji Maki menguatkan soal keaslian keenam barang yang saat ini diamanahkan kepadanya.
Ada beberapa metode yang dilakukan untuk membuktikan keaslian barang tersebut benar peninggalan Rasulullah Muhammad SAW.
"Ada sertifikat yang juga diserahkan terkait pendukung keabsahan dari benda-benda artefak tersebut, yaitu berupa sertifikat yang dikeluarkan museum Dinar yang berada di Makkah. Selain itu, bahwa uji sanad, test DNA, uji umur dan uji karbon untuk menelusi sumber asal dari rambut tersebut," paparnya.
Berita Terkait
-
Baca 41 Buku tentang Nabi Muhammad, Mongol Stres Temukan Pedoman Hidup
-
Viral Yai Mim Ngaku Wali Allah dan Sebut Orang Jawa Keturunan Rasulullah
-
Gaya Rambut Kepsek di Pandeglang yang Karaoke di Jam Pelajaran Disorot, Kok Boleh Gondrong?
-
Baayun Maulid Banjarmasin: Tradisi Unik Rayakan Kelahiran Nabi yang Menyedot Ratusan Warga
-
Maulid Nabi Berakhir Duka: Mengenal Tradisi Warga Bogor yang Tercoreng Tragedi Runtuhnya Mushola
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
7 Tren Fintech yang Diprediksi Mengubah Cara Masyarakat Bertransaksi pada 2026
-
Libur Tahun Baru 2026 Sudah di Depan Mata! Ini Jadwal Libur ASN yang Dinanti
-
8 Mobil Bekas untuk Mengatasi Biaya Perawatan Tak Terduga bagi Pengguna Minim Jajan
-
Cek Fakta: Viral Tautan Pendaftaran 500 Ribu Pekerja di Dapur MBG, Benarkah?
-
Duel HP Murah Layar AMOLED: Samsung vs Xiaomi, Siapa Paling Bagus?