SuaraJakarta.id - Suasa politik di gedung DPRD DKI Jakarta tengah memanas setelah ramai isu kenaikan gaji anggota dewan hingga Rp 700 juta per bulan. Hal ini pertama kali disuarakan oleh Partai Solidaritas Indonesia atau PSI.
Kekinian, anggota DPRD DKI Jakarta dari PDIP, Ima Mahdiah justru mempertanyakan isu gaji DPRD DKI Jakarta naik Rp 700 juta per bulan.
Ia menantang publik untuk memberikan data terkait gaji senilai ratusan juta yang mengalir ke rekening anggota dewan tiap bulan.
Awalnya, akun Twitter @dennysiregar7 mengkritik DPRD DKI Jakarta yang menikmati gaji Rp 700 juta per bulan di tengah pandemi Covid-19.
"Di saat rakyat sibuk berjuang hadapi dampak corona, orang-orang hilang pekerjaan, usaha tutup, sebagian orang hidup dari bansos. Eh, @DPRD_DKI pesta pora dengan gaji Rp 700 juta/bulan," cuit Denny Siregar seperti dikutip Suara.com, Rabu (2/12/2020).
Cuitan tersebut langsung direspons oleh Ima. Ia mempertanyakan data mengenai gaji anggota dewan Rp 700 juta per bulan.
"Tolong gaji sebulan Rp 700 juta itu data dari mana? Kasih lihat ke saya," jawab Ima lewat akun @imadya.
Ima menilai gaya berpolitik 'melipat dalam gunting' atau menggunting dalam lipatan tidak elok dilakukan.
Bahkan, Ima juga mengklaim mengantongi bukti salah satu partai di DPRD DKI Jakarta iktu menyetujui adanya kenaikan gaji.
Baca Juga: Soal Gaji DPRD DKI Rp 700 Juta per Bulan, F PDIP: Data Dari Mana?
"Berpolitik jangan melipat dalam gunting seperti itulah. Tidak elok. Ada kok bukti partai itu ikut mendukung hal ini," ungkap Ima.
Sebelumnya, Juru Bicara PSI Sigit Widodo menegaskan partainya menolak usulan kenaikan gaji anggota DPRD DKI Jakarta. Terlebih, kenaikan gaji tersebut dilakukan di tengah pandemi Covid-19.
Melalui akun Twitter Sigit @sigitwid, Sigit menyebut para anggota DPRD DKI tega terhadap rakyat sebab mengusulkan adanya kenaikan gaji di tengah pandemi Covid-19
"Tega sekali @dprddkijakarta mencoleng uang rakyat sebegitu banyak di saat seperti ini," kata Sigit seperti dikutip Suara.com.
Bantah Naik Gaji
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik menyebut tak ada kenaikan gaji dan tunjangan dalam Rencana Kerja Tahunan atau RKT yang ditolak fraksi PSI. Ia menyebut anggaran untuk RKT diajukan untuk seluruh kegiatan DPRD DKI.
Berita Terkait
-
Soal Gaji DPRD DKI Rp 700 Juta per Bulan, F PDIP: Data Dari Mana?
-
Disebut Ikut Teken Kenaikan RKT, Taufik Gerindra Sebut PSI Cuma Pencitraan
-
Wakil Ketua DPRD DKI Bantah Ada Kenaikan Gaji Anggota Dewan
-
PSI Tolak Kenaikan RKT, Wakil Ketua DPRD DKI: Tak Ada Kenaikan Gaji
-
PSI Tolak Kenaikan Gaji Anggota DPRD DKI karena Malu Ekonomi Sedang Susah
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
Terkini
-
Penyaluran Bantuan Pangan Terus Berjalan, SPPG Aceh Dialihkan Menjadi Dapur Umum
-
Jaga Keamanan Pangan MBG, BGN Berlakukan Penilaian Ketat Fasilitas SPPG
-
Investigasi KKI Temukan Galon Usia 13 Tahun Masih Beredar di Jabodetabek
-
Wakil Kepala BGN Dorong Kepatuhan SLHS demi Kelancaran Program Makan Bergizi Gratis
-
Dapur MBG Aceh Putar Otak di Tengah Banjir, Umbi hingga Ikan Lokal Jadi Andalan