SuaraJakarta.id - Politisi Gerindra Arief Poyuono meminta Habib Rizieq Shihab ajarkan revolusi akhlak ke Prabowo Subianto. Arief Poyuono pun menyebut revolusi akhlak diajarkan agar Prabowo mundur sebagai Menteri Pertahanan setelah koleganya, Edhy Prabowo ditangkap KPK.
Poyuono menilai Prabowo tak punya akhlak.
Mantan pengurus pusat Partai Gerindra itu blak-blakan bilang Prabowo nggak tahu malu masih saja berada di Kabinet Jokowi padahal anak buahnya, Edhy Prabowo jelas sudah ngaku terlibat suap ekspor benih lobster.
Bukan cuma ke Prabowo saja, Arief malah meminta Revolusi Akhlak juga diajarkan ke semua pengurus Gerindra supaya tak terpeleset seperti Edhy Prabowo.
Baca Juga: FPI Soal Ancaman Penggal HRS: Ditemui Satu Laskar Juga Terkencing-kencing
“Habib Rizieq ini harus mengajarkan Revolusi Akhlak kepada Gerindra dan Prabowo, agar tahu malu untuk mundur dari pemerintahan Jokowi. Apa masih punya Akhlak kalau nggak mundur, sudah dikasih pemerintahan dan kekuasaaan pak Jokowi lho,” ujar Arief Poyuono dalam kanal Youtube Agama Akal TV dikutip Kamis (3/12/2020).
Menurut Arief gagasan Revolusi Akhlak saat ini cocoknya pertama kali diberikan ke Prabowo jangan ke Jokowi dulu. Alasannya, Jokowi terbukti berakhlak kok, bagaimana tidak mantan Wali Kota Solo itu mau memanusiakan Prabowo, di Pilpres menjadi lawannya dan kemudian diajak masuk dalam kabinet.
“Kalau sekarang (Prabowo) masih ajukan kadernya untuk ganti Edhy, itu namanya nggak punya akhlak. Bener kata pak Habib Rizieq harus direvolusi akhlaknya ini,” jelas Arief yang mengaku masih pendukung Prabowo.
Menurut Arief, gagasan Revolusi Akhlak yang diserukan Habib Rizieq adalah sebuah ide yang bagus.
Paling tidak gagasan ini menjadi pengingat bagi pejabat agar jangan mengkhianati bangsa dan negara dengan perilaku koruptif.
Baca Juga: Viral Pria Ancam Penggal Kepala Habib Rizieq, FPI: Cari Sensasi
“Revolusi Akhlak bagus untuk merevolusi akhlak, kalau tak ada akhlak bagus, kita akan jadi bangsat, bangsa yang tersesat. Supaya tak tersesat punya mental tak korup bagi pejabat, mental melayani perlu akhlak yang baik,” katanya.
Dalam kanal tersebut, Arief pun mengomentari komitmen Prabowo saat menjadi capres tahun lalu, dia akan memenjarakan sendiri kadernya yang korupsi.
Menurut Arief, pernyataan itu hanyalah bualan saja. Sebab tak mungkin dalam tata kelola pemeritahan, seorang presiden atau ketua umum partai politik memenjarakan langsung kader atau rakyatnya. Yang jelas, cuma kejaksaan atau KPK yang bisa memenjarakan seorang.
“Prabowo mesti tanggungjawab, kan dia mentor politik (Edhy Prabowo) dan mentor dalam hal semuanya. Istikomah dong sama omongannya, ‘saya akan memenjarakan sendiri kader saya’. Salah omongannya yang menjarain itu KPK sama jaksa, ketum partai presiden nggak boleh penjarain kader atau rakyatnya. Itu kalau ngerti tata kelola pemerintahan, masa dia sendiri kalau mau bawa sendiri ke penjara itu mah ngomong bohong ngomong semprul, makanya nggak bener,” tuturnya.
Berita Terkait
-
Presiden Prabowo Telah Tandatangan Kepres, Rabu 27 November Resmi Ditetapkan Hari Libur Nasional
-
Bongkar Sifat Menyebalkan Kucing ke Wakil PM Inggris, Prabowo 'Gosipin' Bobby Kertanegara?
-
PPN Bakal Naik 12 Persen, Netizen Singgung Janji Prabowo Tak Ada Kenaikan Pajak Jika Jadi Presiden
-
Curigai Prabowo Lolos Sanksi Bawaslu soal Dukungan ke Ahmad Luthfi, Fedi Nuril Colek Pakar: Hari Minggu Presiden Libur?
-
Johanis Tanak Jadi Pimpinan KPK Petahana, IM57+ Sebut DPR Masih Pilih Orang Bermasalah
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
HUT KORPRI, ASN Diharapkan Lebih Adaptif dengan Perkembangan Teknologi
-
Mas Dhito Dukung Penyandang Tuna Netra Wujudkan Mimpi ke Perguruan Tinggi
-
Eks Pendukung Deny-Mudawamah Putar Haluan ke Dhito-Dewi
-
Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN lewat Diklat Legal Drafting
-
Pemkab Kediri Angkat Duta Genre Sebagai Role Model bagi Lingkungan Remaja