Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 03 Desember 2020 | 18:59 WIB
Ilustrasi buruh pabrik Tangerang tewas membusuk di kontrakan. [Ary / Batamnews]

SuaraBanten.id berupaya untuk masuk ke dalam pabrik alumunium tersebut. Namun tidak ada satupun orang atau petutas keamanan yang berjaga. Pintu gerbang pabrik tertutup rapat.

Kapolsek Pakuhaji Polres Metro Tangerang Kota, AKP Dodi Abdul Rohim mengatakan, berdasarkan keterangan saksi-saksi, Irwan sempat pergi ke Bogor, Minggu (29/11/2020).

"Kemudian Senin nya sudah pulang lagi ke pabrik. Siangnya, masih keliatan beraktivitas. Namun tidak lama sorenya sudah terlihat masuk kamar dan tidak keluar lagi," ucapnya dihubungi SuaraBanten.id.

"Hari Selasa-nya temannya mengetuk pintu kamarnya tapi tidak direspons. Itu dianggap korban masih capek setelah pulang dari Bogor," paparnya.

Baca Juga: Tewas Membusuk, Buruh Pabrik Tangerang Bersimbah Darah Luka di Tangan

Keesokan harinya, Dodi menuturkan, temannya kembali mengetuk kamar korban karena masih tak kunjung keluar dari kamar. Merasa curiga karena kembali tidak direspons, rekan kerjanya melihat dari jendela kamar korban sudah dalam kondisi terkapar.

"Langsung rekannya mendobrak pintu kamarnya yang dalam keadaan terkunci dari dalam. Saat didobrak kuncinya juga masih menyangkut didalam," sebutnya.

"Dilihat kondisi jenazah terlentang sudah membusuk dan bau. Kulitnya juga sudah terkelupas dan ada sedikit darah di tangan. Karena itu diperkirakan pembuluh nadinya pecah," tandasnya.

Dodi menyebut, polisi menduga korban meninggal karen sakit. Namun saat hendak dilakukan otopsi, keluarga menolak dan meminta jenazah segera dikremasi di Medan.

"Keluarga menolak dan sudah mengikhlaskan sehingga jenazah langsung dilakukan proses kremasi di Medan," katanya.

Baca Juga: Buruh Pabrik Tangerang Tewas Membusuk di Kontrakan, Jasad Bersimbah Darah

Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution

Load More