SuaraJakarta.id - Front Pembela Islam sudah mendapatkan laporan mengenai peristiwa bentrokan antara sekelompok orang tak dikenal dan anggota Polri. Akibat bentrokan fisik, enam orang dari pihak lawan polisi meninggal dunia.
Sejumlah laporan media yang mengutip pernyataan polisi mengait-ngaitkan sekelompok orang tak dikenal itu dengan pendukung Habib Rizieq Shihab.
Tetapi Ketua Bantuan Hukum Front Pembela Islam Sugito Atmo Prawiro sangat berhati-hati menanggapi kasus ini. Dia mengatakan kepada Suara.com, "Kalau misalnya itu (disebutkan) laskar FPI, ini yang perlu saya cek. Setahu saya, FPI organisasi terbuka, kelaskarannya tertata."
Dalam pemberitaan sejumlah media disebutkan, sekelompok orang tak dikenal itu menghadang polisi yang membawa rombongan Habib Rizieq dan keluarga. Dan disebutkan pula di antara sekelompok orang itu ada yang membawa senjata api untuk menyerang aparat.
Baca Juga: Bentrok dengan Polisi Enam Orang Tewas, FPI: Laskar Tak Punya Senjata Api
"Ini yang perlu betul-betul dicek kebenarannya," kata Sugito.
Sepengetahuan Sugito, anggota FPI tidak ada yang memiliki senjata api: pistol. Sugito khawatir terjadinya peristiwa itu untuk semakin menyudutkan FPI. "Ini mengkhawatirkan, jadi memunculkan FPI."
Sugito menekankan, "tidak hanya sekedar senjata, peristiwanya itu seperti apa, apa betul menyerang atau tidak, itu perlu dicek."
"Orangnya saya belum tahu, saya mesti cek."
Sugito mengusulkan untuk mengungkap peristiwa tersebut perlu dilakukan oleh tim independen.
Beberapa waktu yang lalu, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 00.30 WIB tadi di jalan tol Jakarta-Cikampek, kilometer 30.
"Penyerangan terhadap anggota polisi yang sedang melaksanakan tugas penyelidikan terkait rencana pemeriksaan MRS (Muhammad Rizieq Shihab) yang dijadwalkan berlangsung hari ini jam 10.00 WIB."
Fadil menduga peristiwa itu berkaitan dengan rencana polisi memeriksa Habib Rizieq di Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, polisi mendapat kabar akan ada massa yang mengawal Habib Rizieq dari media sosial dan isu ini sedang diselidiki.
"Terkait hal tersebut Polda Metro Jaya menyelidiki kebenaran informasi tersebut dan ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan diduga adalah pengikut MRS. Kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang. Dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam sebagaimana yang rekan rekan lihat di depan ini," kata dia.
Fadil mengatakan karena merasa terancam, polisi melakukan tindakan.
"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang melakukan tindakan tegas terukur sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS berjumlah sepuluh orang. Kelompok MRS yang melakukan penyerangan meninggal dunia sebanyak 6 orang," kata dia.
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Apakah Samsung S23 FE Memiliki Zoom 100x? Ini Dia Penjelasan Lengkap dengan Keunggulan Kamera yang Dimilikinya
-
HUT KORPRI, ASN Diharapkan Lebih Adaptif dengan Perkembangan Teknologi
-
Mas Dhito Dukung Penyandang Tuna Netra Wujudkan Mimpi ke Perguruan Tinggi
-
Eks Pendukung Deny-Mudawamah Putar Haluan ke Dhito-Dewi
-
Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN lewat Diklat Legal Drafting