SuaraJakarta.id - Kurang dari 24 jam lagi Pilkada Serentak 2020 akan serempak dilaksanakan di sejumlah daerah. Namun demikian, muncul sejumlah kekhawatiran. Salah satunya soal politik uang.
Banyak kalangan berharap agar Pilkada Serentak 2020 bisa terhindar dari politik uang.
Harapan itu salah satunya datang dari penceramah Ustaz Das’ad Latif.
Sebuah potongan video ceramah Ustaz Das'ad Latif mengenai politik uang terkait Pilkada pun viral di jejaring media sosial.
Dalam video berdurasi 1 menit 57 detik tersebut, Ustad Das'ad Latif tampak menggunakan baju koko dan peci berwarna putih.
Membawakan ceramah terkait konsekuensi para pemberi dan penerima uang sogokan saat akan menentukan pilihannya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pilkada 2020.
Ustaz Das'ad Latif bertanya kepada para jemaah terkait beberapa calon kepala daerah yang maju di Pilkada Serentak 2020.
Ustaz Das'ad mempersilakan masyarakat untuk memilih kandidat yang mereka senangi.
Hanya saja, Ustaz Das'ad menegaskan, bahwa pilihan masyarakat terhadap calon yang mereka coblos tersebut akan dipertanyakan di akhirat nantinya.
Baca Juga: Pilkada 2020, Bagaimana Nasib Pasien Covid-19 di Bali yang Jalani Isolasi?
"Jadi bapak ibu berapa Cclon Wali Kota? Silakan pilih yang Anda suka. Tapi ingat, semua yang kamu coblos nanti di akhirat ditanya, kenapa kamu pilih itu," ujarnya dalam potongan video ceramah dikutip SuaraSulsel.id—grup Suara.com—Selasa (8/12/2020).
Jika warga memilih calon tertentu dengan alasan telah diberikan uang dari calon tersebut, maka warga yang memilih itu akan mempertanggungjawabkan segala perbuatannya.
"Kupilih karena dia kasih uang Rp 300 ribu. Malaikat blender dulu ini. Ini semua yang kasih rusak negara kita. Nah, blender ini dua hari. Kita tahu namanya dua hari? Dua ribu tahun," kata dia.
"Gara-gara uang Rp 500 ribu. Itu kalau Tuhan kasih siksa dia dua hari, kalau dia bilang lima hari? Itu kalau lima hari. Kalau dia bilang 500 sesuai dengan uang yang dia terima? Naudzubillah min dzalik," tambah Ustaz Das'ad.
Dalam ceramah tersebut, Ustaz Das'ad Latif menjelaskan, tidak ada satu pun orang yang menjadi kaya raya lantaran telah menerima uang sogokan dari pasanga calon saat Pilkada.
Begitu pula sebaliknya, tidak ada orang yang menjadi miskin dikarenakan menolak uang sogokan dari para calon.
Berita Terkait
-
PDIP Lawan Politik Uang, Hasto Kristiyanto: Gerakkan Anak Muda dan Bangun Visi Samudra
-
Kemendagri Beberkan 'Penyakit Kronis' Demokrasi: Politik Uang Merajalela Akibat Banyak Warga Miskin!
-
Kena OTT Warga, Pilkada Ulang Kota Pangkalpinang Diduga Diwarnai Aksi Politik Uang
-
Akar Korupsi dan Rusaknya Alam, Pakar Belanda Ungkap Ngerinya Politik Uang di Indonesia
-
Politik Uang Marak di Pileg: Muncul Usulan Hak Politik Dicabut Seumur Hidup, Pelapor Dapat Hadiah!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Jangan Asal Terima! Galon Kusam dan Buram Ternyata Simpan Risiko Zat Kimia Berbahaya
-
Nikmati Liburan Akhir Tahun di Rumah Saja, Ini Tips Upgrade Kenyamanan Tanpa Worry
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
Cek Fakta: Viral Video Menkeu Purbaya Semprot DPR Habiskan Rp20 Miliar di Rapat, Ini Faktanya
-
Cek Fakta: Viral Ivan Gunawan Bagi-Bagi Uang Khusus Lansia, Ini Faktanya!