Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 16 Desember 2020 | 17:29 WIB
Sejumlah emak-emak warga Kampung Baru, Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda menyetop pengerjaan Tol JORR II Kunciran-Cengkareng, Rabu (16/12/2020). [Suara.com/Hairul Alwan]

SuaraJakarta.id - Puluhan emak-emak warga Kampung Baru, Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda menyetop pengerjaan Tol Jakarta Outer Ring Road atau Tol JORR II Kunciran-Cengkareng (Bandara Soekarno-Hatta), Rabu (16/12/2020).

Mereka menghentikan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) itu lantaran proses kompensasi yang belum diselesaikan.

Pantauan SuaraJakarta.id—grup Suara.com—di lokasi massa yang didominasi emak-emak dan anak kecil menghalau alat berat yang digunakan untuk pengerjaan proyek Tol JORR II.

Mereka meminta para operator beko dan buldozer turun dari ruang kendali dan menyetop pengerjaan.

Baca Juga: Serbu Kantor Pemkot Tangerang, Warga Gusuran Tol JORR Teriak Walikota Banci

Terlihat beberapa aparat TNI dan Polri juga menghalang-halangi warga yang ingin menyetop pembangunan Tol JORR II itu.

"Maksud mereka apa ingin mengerjakan ini proses ganti rugi belum selesai. Jadi ini masih tanah kami. Kenapa tega sekali," ujar salah satu warga, Ria Liani, Rabu, (16/12/2020).

Ria menyebut proses pembangunan Tol JORR II ini sebenarnya telah terhenti sejak lama. Namun, dikerjakan kembali saat warga lengah.

Saat itu, sebagian warga tengah berada di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang untuk melakukan pertemuan dengan DPRD Kota Tangerang dan pihak pengembang.

"Mereka memanfaatkan kelengahan kami. Saat kami sedang di Pemkot, mereka datang. Tapi sebagian dari kami ibu-ibu masih berada di posko dan langsung kami usir dengan kemampuan kami," ujarnya.

Baca Juga: Tarif Tol JORR I Akses Tanjung Priok Pondok Aren Naik

Meski dihalang-halangi aparat, beruntung tak terjadi kontak fisik antara warga dan aparat.

"Kita dibenturkan dengan aparat. Alhamdulilah tidak ada serangan fisik. Kita terlibat cekcok saja, akhirnya mereka pergi," ungkap Ria.

Warga lainnya, Kiki mengungkapkan kejadian itu membuat mereka kembali trauma dengan kejadian penggusuran pada 1 September lalu. Terutama anak-anaks.

"Kami trauma, kok tega? Anak-anak ini trauma mereka nangis ingat penggusuran yang dulu (1 September 2020) ingat rumahnya dihancurin," urainya.

"Bahkan tadi ada anak-anak yang berusaha untuk mematikan mesin alat beratnya tapi dihalangi oleh TNI," imbuhnya.

Lebih lanjut, Kiki menegaskan warga tidak akan menghalangi pengerjaan Tol JORR II Bandara Soekarno-Hatta jika proses kompensasinya berjalan dengan benar dan adil.

"Yang kita minta kan hanya ganti rugi, ini proyek nasional kita juga gak mau menghalangi," pungkasnya.

Kontributor : Hairul Alwan

Load More