SuaraJakarta.id - Potret toleransi beragama antar sesama umat tampaknya bisa kita lihat dari keluarga muslim Adiyanto. Tak hanya Adiyanto, istrinya juga bekerja di Gereja HKBP Ciputat.
Pria asli Kelurahan Guntur, Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan ini sudah dua tahun bekerja di salah satu gereja di Kota Tangerang Selatan tersebut.
Adiyanto bersama istri dan tiga orang anaknya kini tinggal di lingkungan greja dan membantu segala aktifitas ibadah umat Kristiani di gereja tersebut.
Tak terkecuali pada saat perayaan Misa Natal 2020 pada hari ini, Kamis (24/12/2020).
Adiyanto mengatakan, butuh waktu berpikir cukup lama ketika ia dan istri ditawari menjadi petugas gereja.
"Untuk memutuskan menerima bekerja di sini saya perlu berpikir selama sebulan," ujarnya kepada SuaraJakarta.id—grup Suara.com—saat ditemui di Gereja HKBP Ciputat, Kamis (24/12/2020).
Saat bekerja di gereja tersebut, Adiyanto juga membutuhkan adaptasi sekira tiga bulan. Bahkan, istrinya sempat ingin berhenti bekerja dari gereja.
"Waktu itu saya sempat bilang ke istri, suami bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga juga bagian dari jihad. Terlepas dari apapun pekerjaannya," ungkapnya menceritakan kisahnya.
Meski kerja di gereja, Adiyanto memastikan tidak mempengaruhi akidah yang ia pegang selaku umat muslim.
Baca Juga: Misa Malam Natal di Gereja Santo Yohanes Jaksel Digelar Tatap Muka
"Enggak apa-apa kita kerja di sini asal tidak mempengaruhi akidah kita. Saya juga selalu menegaskan kalau kita tidak menjual akidah kita, dan hanya bekerja," tegasnya.
Adiyanto juga mengaku tak lupa menjalani ibadah salat, meski ia bekerja di gereja.
"Kalau salat saya biasanya saya di tempat tinggal kami sekeluarga yang berada di kawasan gereja," ungkapnya.
Adiyanto menuturkan, baik pengurus maupun jemaat Gereja HKBP Ciputat sejauh ini selalu menjaga toleransi terhadap ia dan keluarganya.
"Mereka di sini penuh toleransi. Tidak menawari saya makanan yang menurut muslim haram. Tapi jika ada makanan halal, saya ditawari. Kalau bahasa mereka ini makanan nasional," tutur pria yang dulunya bekerja sebagai kontraktor.
Sejauh ini, ia dan keluarganya berstatus sebagai pekerja di gereja. Sedangkan tiga anaknya hanya membantu saat ada kegiatan-kegiatan besar.
Berita Terkait
-
Review Film Gereja Setan: Horor Mencekam yang Mengguncang Jiwa dan Iman
-
Sinopsis Film Gereja Setan, Terinspirasi Kisah Nyata Mongol Stres
-
5 Film Horor Tayang di Bioskop September 2025, Dijamin Bikin Merinding!
-
CEK FAKTA: Viral Video Sekum PGI Umumkan Bantuan Gereja via WhatsApp
-
29 Warga Luka-Luka dan Satu Gereja Rusak Akibat Gempa Bumi Poso
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Bikin Ngilu! 25 Adegan Kasus Istri Potong Kemaluan Suami di Jakbar
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional? Ini Respons Partai Golkar
-
Buzzer Serang Bahlil Lahadalia, PILAR 08 Lapor Polisi, Ujaran Kebencian dan Meme Jadi Bukti
-
Rezeki SELASA CERIA Menantimu! DANA Kaget Siap Diklaim, Ratusan Ribu Rupiah Masih Aktif
-
Makaroni Ngehe Buka Gerai Baru di Stasiun Palmerah, Tambah Pilihan Jajanan Penumpang KRL