Saat ini, masih terlihat, empat tiang utama bangunan masjid dengan bahan kayu yang terpancang rapi.
Keempat kayu berwarna hitam tersebut kini diberikan kerangka besi di bagian luar bercat kuning keemasan.
"Itu besi untuk berjaga-jaga kalau kayu keropos," jelas Sjahrodji.
Harmonisasi Antar Agama
Seiring waktu, Kota Tangerang terus berganti kepemimpinan. Hal tersebut juga tercatat dalam sejarah pembangunan Masjid Kali Pasir.
"Saat pembangunan menara masjid sentuhan ornamen bercorak Tionghoa dihadirkan. Corak merah dengan bentuk pagoda di masjid dibuat sebagai bentuk harmonisasi antar agama dan etnis yang berdampingan di wilayah yang sama,” urainya.
Masjid Kali Pasir sudah hampir 400 tahun berdampingan dengan Kelenteng Boen Tek Bio.
“Masjid ini pernah digunakan untuk tempat dapur umum keturunan China sini,” ujarnya.
Tak hanya pada masa pendudukan Belanda, etnis Tionghoa diterima di Kampung Sukajadi, tempat Boen Tek Bio dan Masjid Kali Pasir berada.
Baca Juga: Cara Memandikan Jenazah dengan Tubuh Tak Utuh Menurut Agama Islam
"Saat kerusuhan 1998 juga banyak etnis Tionghoa yang berlindung di kampung ini," pungkasnya.
Pemugaran Masjid
Sementara itu, warga RW 04 Sukasari Sadeli mengungkapkan, Masjid Kali Pasir terakhir dipugar pada tahun 2002 untuk memperkokoh bangun. Tapi tetap berusaha mempertahankan bentuk asli masjid.
Misalnya bentuk kubahnya, bentuk menara dan 4 tiang kayu yang telah berusia ratusan tahun tersebut.
"Dulu waktu pemugaran, ternyata ada tiang yang menggantung atau tidak kena bumi lagi. Tapi kalaupun begitu masjid tetap berdiri kokoh, padahal pondasi masjid juga hanya pasir dan batu kali saja," jelasnya.
Kini setiap tiang kayu tua yang sebagiannya sudah dimakan usia diperkuat dengan empat buah besi sekeliling yang telah dilas membantu menopang bangunan masjid.
Berita Terkait
-
Buntut Anggaran Tangsel Dikuliti Leony, Harga Jam Tangan Wali Kota Benyamin Davnie jadi Sorotan
-
Wali Kota Tangsel Buka Dialog Soal Anggaran 2024, Leony Minta Fokus ke Masalah yang Lebih Penting
-
Wali Kota Tangerang Bersuara soal Strobo Tot Tot Wuk Wuk: Ini Kata Sachrudin
-
Menyusuri Jejak Dakwah Islam di Galeri Rasulullah Masjid Raya Al Jabbar
-
Mengunjungi Pameran Mushaf Al Quran Langka di Masjidil Haram
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
MUI Puji Polri Ungkap 197 Ton hingga Tangkap 51.763 Tersangka Narkoba
-
4 Tahun Utang PON Papua Belum Dibayar, Purbaya Turun Tangan!
-
Efek Domino Kasus Chromebook Nadiem: Kejagung Periksa Pejabat di Daerah
-
GBK Perketat Aturan Fotografi: Siap-Siap Izin Kalau Mau Komersial
-
SPF 50+ Tapi Tetap Ringan? Ini 4 Sunscreen Gel Andalan untuk Kulit Berminyak di Iklim Tropis