Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 28 Desember 2020 | 20:23 WIB
Suasana Masjid Kali Pasir di Kelurahan Sukajadi, Kota Tangerang, Senin (28/12/2020). [Suara.com/Hairul Alwan]

"Saat pembangunan menara masjid sentuhan ornamen bercorak Tionghoa dihadirkan. Corak merah dengan bentuk pagoda di masjid dibuat sebagai bentuk harmonisasi antar agama dan etnis yang berdampingan di wilayah yang sama,” urainya.

Masjid Kali Pasir sudah hampir 400 tahun berdampingan dengan Kelenteng Boen Tek Bio.

“Masjid ini pernah digunakan untuk tempat dapur umum keturunan China sini,” ujarnya.

Tak hanya pada masa pendudukan Belanda, etnis Tionghoa diterima di Kampung Sukajadi, tempat Boen Tek Bio dan Masjid Kali Pasir berada.

Baca Juga: Cara Memandikan Jenazah dengan Tubuh Tak Utuh Menurut Agama Islam

"Saat kerusuhan 1998 juga banyak etnis Tionghoa yang berlindung di kampung ini," pungkasnya.

Sejumlah warga menjalani salat berjamaah di Masjid Kali Pasir, Kelurahan Sukajadi, Kota Tangerang, Senin (28/12/2020). [Suara.com/Hairul Alwan]

Pemugaran Masjid

Sementara itu, warga RW 04 Sukasari Sadeli mengungkapkan, Masjid Kali Pasir terakhir dipugar pada tahun 2002 untuk memperkokoh bangun. Tapi tetap berusaha mempertahankan bentuk asli masjid.

Misalnya bentuk kubahnya, bentuk menara dan 4 tiang kayu yang telah berusia ratusan tahun tersebut.

"Dulu waktu pemugaran, ternyata ada tiang yang menggantung atau tidak kena bumi lagi. Tapi kalaupun begitu masjid tetap berdiri kokoh, padahal pondasi masjid juga hanya pasir dan batu kali saja," jelasnya.

Baca Juga: Hukum Mengucapkan Selamat Natal dalam Islam, Boleh atau Tidak?

Kini setiap tiang kayu tua yang sebagiannya sudah dimakan usia diperkuat dengan empat buah besi sekeliling yang telah dilas membantu menopang bangunan masjid.

Load More