Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana | Fakhri Fuadi Muflih
Kamis, 07 Januari 2021 | 14:21 WIB
Ilustrasi---Petugas kesehatan merapikan ruang bersalin khusus pasien COVID-19 di Taman Cinta Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Jakarta, Kamis (7/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Angka penambahan pasien Covid-19 di Jakarta masih terus meninggi sampai sekarang. Imbasnya, kapasitas Rumah Sakit (RS) rujukan penanganan Covid-19 terus terisi.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Weningtyas Purnomorini mengatakan, kamar Intensive Care Unit (ICU) di 101 RS Covid-19 akan penuh di awal bulan Februari. Karena itu, diperlukan tindakan secepatnya untuk mencegah hal ini terjadi.

"Bila tidak dilakukan intervensi, bulan Februari itu, untuk ICU sudah penuh karena kebutuhan di bawah jumlah pasien," ujar Weningtyas melalui siaran rapat virtual, Rabu (7/1/2021).

Sampai 5 Januari 2021 saja, tingkat keterisian atau okpansi kamar isolasi pasien Covid-19 sudah 86 persen dari 7.447 kasur yang tersedia. Sedangkan ruang ICU terpakai 81 persen dari total 953 tempat.

Baca Juga: Positif Covid-19, Istri Anggota Dewan Bintan Meninggal Dunia

Dari total 24.498 kasur di Rumah Sakit Jakarta, hanya sebagian yang dialihfungsikan untuk pasien Covid-19. Saat ini, kata Weningtyas, jumlahnya mencapai 8.085 kasur khusus pengidap Corona.

"Tentu saja pasien Non-Covid tetap harus kami perhatikan," jelasnya.

Meski pasien penyakit lainnya perlu diperhatikan, ia berkeinginan menambah lagi alokasi kamar pasien Covid-19. Perbandingannya menjadi 70 persen untuk pasien Covid-19 dan 30 persen sisanya ke penyakit lain. Hal ini disebutnya pernah terjadi pada bulan Maret dan April ketika penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pertama kali.

"Sedangkan untuk isolasi kemungkinan masih bisa bergerak karena kita tambahkan beberapa rumah sakit baru," pungkasnya.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Melonjak, Rumah Sakit di Jateng Mulai Kuwalahan

Load More