Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 11 Januari 2021 | 21:39 WIB
Foto Isti Yudha Prastika, pramugari NAM Air yang jadi korban tragedi Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu, Senin (11/1/2021). [Suara.com/Wivy]

SuaraJakarta.id - Musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu mengejutkan banyak pihak. Terlebih bagi kelurga dan kerabat penumpang.

Salah satunya seperti yang dirasakan Udjang Usman (70), ayahanda Isti Yudha Prastika. Ia masih tak percaya putrinya jadi korban tragedi Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak tersebut.

Isti merupakan pramugari NAM Air—anak perusahaan Sriwijaya Air—berstatus sebagai extra crew dari menuju Pontianak.

Saat ditemui SuaraJakarta.id—grup Suara.com—di kediamannya di Perumahan Reni Jaya, Kelurahan Pondok Penda, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Senin (11/1/2021) malam, Udjang masih tampak sedih dan tepukul.

Baca Juga: Kemenhub: Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Laik Terbang

Sambil berbincang, ia pun menuturkan, hingga hari ketiga tragedi Sriwijaya Air SJ 182, dirinya masih terbayang jelas wajah Isti yang menjadi salah satu kebanggaan keluarganya itu.

"Kalau sekarang masih kumpul-kumpul, ramai gini iya (tenang). Tapi kalau malam itu udah enggak bisa ditahan, sedih lagi, masih kebayang muka Isti. Enggak mudah, berat," kata Udjang sambil berbincang.

Udjang mengatakan, dirinya mendapat banyak kiriman pesan doa dan nasihat di WhatsApp-nya.

Namun, semua itu belum bisa menghilangkan rasa sedih dan terpukul atas musibah yang menimpa putrinya.

"Itu di-HP yang ngirimin pesan dan nasehat banyak. Saya baca ya baca, tapi kayak lewat aja gitu. Masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Baca, lewat aja gitu. Masih berat," tuturnya.

Baca Juga: Suami Korban Sriwijaya Air Jatuh: Saya Ikhlas karena Sudah Kehendak Tuhan

Udjang Usman, ayahanda Isti Yudha Prastika, pramugari NAM Air yang jadi korban tragedi Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu, ditemui di kediamannya, Senin (11/1/2021). [Suara.com/Wivy]

Pantauan SuaraJakarta.id, sejumlah karangan bunga ucapan duka cita tampak berjejer di rumah orangtua Isti Yudha Prastika.

Sejumlah tamu, baik tetangga dan kerabat, pun masih berdatangan.

Seiring dengan itu, terdengar suara tangisan histeris dari dalam rumah.

Tangisan itu berasal dari Iyaningsih (60), ibunda Isti. Ia masih terpukul atas musibah yang dialami anak bungsunya itu.

Sampel DNA

Senada diungkapkan oleh Billian Purnama Oktara (37), kakak kedua Isti.

Billi mengaku, sampai saat ini dirinya masih tak percaya musibah yang dialami adiknya itu.

"Nggak menyangka Isti ada dalam daftar korban itu, karena Isti kan pramugari di NAM Air. Meskipun satu manajemen tapi nama pesawatnya kan beda NAM Air sendiri dan Sriwijaya juga pesawatnya sendiri," ungkap Billi.

Billian Purnama Oktora, kakak Isti Yudha Prastika, ditemui di kediaman orang tuanya, Senin (11/1/2021). [Suara.com/Wivy]

Hingga saat ini pun, pihaknya belum mendapat kabar terbaru mengenai adiknya itu.

Pihaknya pun sudah mendatangi RS Polri Kramat Jati untuk memberikan sejumlah barang bukti dan pengambilan sampel DNA untuk keperluan identifikasi.

"Kabar update belum ada, sampai tadi konferensi pers belum ada update. Kita udah diwawancarai juga saat di RS Kramat Jati. Tadi siang kami bawa rambut Isti yang ada di sisir, berkas-berkas, ambil darah orang tua biar lebih akurat. Tinggal tunggu hasilnya seperti apa," pungkasnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More