Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo | Muhammad Yasir
Selasa, 12 Januari 2021 | 18:20 WIB
Imam besar FPI Habib Rizieq Shihab menggunakan baju tahanan usai diperiksa penyidik Polda Metro Jaya, Minggu (13/12/2020) dini hari. [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJakarta.id - Polri menghormati putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang menolak gugatan praperadilan tersangka kasus dugaan pelangggaran protokol kesehatan, Habib Rizieq Shihab.

Polri menilai bahwa putusan hakim merupakan bukti bahwa penyidik telah bekerja secara profesional. Hal itu disampaikan oleh Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono kepada wartawan, Selasa (12/1/2021).

Argo mengklaim bahwa penyidik Polri tidak asal-asalan dan merekayasa kasus yang menjerat eks pentolan Front Pembela Islam (FPI) tersebut.

"Dengan putusan hakim maka penetapan tersangka sudah sesuai dua alat bukti. Artinya Polri tidak asal-asalan apalagi merekayasa," kata Argo.

Baca Juga: 3 Korban Sriwijaya Air SJ 182 Berhasil Diidentifikasi RS Polri

Hakim tunggal Akhmad Sahyuti sebelumnya memutuskan menolak gugatan praperadilan yang dilayangkan Habib Rizieq dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan siang ini. Habib Rizieq sedianya melayangkan gugatan praperadilan terhadap Polri terkait penetapan tersangka dan penahanan dirinya dalam kasus dugaan pelangggaran protokol kesehatan.

Namun, dalam persidangan Sahyuti menilai penetapan status tersangka terhadap Habib Rizieq sudah sah dan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Untuk itu, seluruh permohonan yang diajukan kubu Habib Rizieq ditolak seluruhnya.

"Mengadili, menolak permohonan praperadilan dari pemohon untuk seluruhnya," ungkap Sahyuti dalam sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (12/1/2021) hari ini.

Dalam pertimbangannya, Sahyuti menyebut penyidikan yang dilakukan polisi telah sah. Bahkan, sebelum meningkatkan status perkara dari penyelidikan ke penyidikan, juga telah melalui aturan yang berlaku.

"Menimbang bahwa dari alat bukti saksi dan para ahli serta barang bukti di atas maka hakim berpendapat penetapan tersangka telah didukung dengan alat bukti yang sah," jelasnya.

Baca Juga: Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Rizieq Shihab

Selain itu penyidik kepolisian disebut telah memperoleh bukti-bukti dan menerima keterangan dari sejumlah ahli. Oleh sebab itu, polisi menyatakan bahwa acara hajatan anak Habib Rizieq sekaligus Maulid Nabi di Petamburan adalah melanggar protokol kesehatan Covid-19.

"Berdasarkan hasil interview saksi-saksi bahwa terhadap laporan informasi merupakan suatu pidana melawan hukum, atau dengan tulisan menghasut, melawan kekuasaan umum, agar supaya jangan mau menuruti peraturan UU, atau tidak mematuhi pelanggaran kekarantinaan kesehatan sehingga menyebabkan masalah kedaruratan kesehatan masyarakat. Maka apa yang diajukan permohonan pemohon tidak beralasan, maka ditolak," beber Sahyuti.

Load More