Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Bagaskara Isdiansyah
Rabu, 13 Januari 2021 | 20:18 WIB
Petugas kesehatan beraktivitas di Posko Ante Mortem - DVI di RS Polri, Jakarta, Senin (11/1/2021), terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur masih menunggu sampel DNA 9 korban Sriwijaya Air SJ 182 dari keluarga hingga Rabu (13/1/2020) sore.

Kekinian baru terkumpul 112 sampel DNA untuk 53 korban.

Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, hingga Rabu sore jumlah sampel DNA korban yang diterimanya dari pihak keluarga berjumlah 112 sampel.

Menurutnya, masih ada 9 keluarga korban yang belum menyerahkan sampel DNA.

Baca Juga: Dukcapil Terbitkan 4 Akta Kematian Korban Sriwijaya Air SJ182

"Yang jelas kami sudah mendapatkan 112 sampel DNA dan belum semua keluarga memberikan sampel tersebut. Kami masih kurang 9 keluarga yang belum sampaikan sampel DNA," kata Rusdi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (13/1).

Rusdi berharap, 9 keluarga korban pesawat Sriwijaya Air tersebut bisa segera menyerahkan sampel DNA.

Hal itu guna kepentingan mempermudah proses identifikasi korban.

"Kami berharap sembilan keluarga ini bisa memberikan sampel," tuturnya.

Sementara itu jumlah kantong jenazah menurut Rusdi juga masih sama seperti data-data sebelumnya yakni total terdapat 137 kantong.

Baca Juga: Satu Kantong Body Part Korban Sriwijaya Air SJ 182 Kembali Ditemukan

Dari 137 total 6 korban berhasil diidentifikasi tim DVI RS Polri berdasarkan sidik jari.

Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu (9/1/2021).

Pesawat bernomor registrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu sempat hilang kontak setelah take off dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB.

SJ-182 hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Load More