Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 20 Januari 2021 | 14:42 WIB
Angga Satria (8) menunjukkan lokasi ia menemukan potongan kepala manusia yang diduga korban Sriwijaya Air SJ 182 di sekitar Pantai Kis, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Rabu (20/1/2021). [Suara.com/Muhammad Jehan Nurhakim]

SuaraJakarta.id - Muhammad Mamat (49), pengurus Pantai Kis Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, menceritakan kronologi temuan tempurung kepala manusia, diduga korban Sriwijaya Air SJ 182.

Mamat mengatakan, awalnya potongan kepala yang masih ada rambutnya itu ditemukan oleh keponakannya, Angga Satria.

Bocah berusia delapan tahun itu menemukannya di bibir Pantai Kis Tangerang pada, Selasa (19/1/2021) sekitar pukul 13.00 WIB.

Setelah diketahui itu bagian kepala manusia, Mamat bergegas membawa potongan itu untuk dibungkus dengan plastik.

Baca Juga: Mengejutkan! Roy Suryo Ungkap Tanda SOS Korban Sriwijaya Air Cuma Editan

"Awalnya yang temuin keponakan (Angga), sama ponakan dikorek-korek. 'Apa tuh tong? Tau nih pak' semacam bulu binatang lah," kata Mamat ditemui di lokasi, Rabu (20/1/2021).

"'Ini mah orang' enggak mungkin saya ambil plastik dulu, nanti kebawa ombak lagi. Yang ada disitu aja saya pakai, saya bawa dulu, setelah sampai saya ganti dengan plastik," sambungnya.

Muhammad Mamat (49) dan keponakannya Angga Satria (8) menemukan tempurung kepala manusia di sekitar Pantai Kis, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, saat ditemui di lokasi, Rabu (20/1/2021). [Suara.com/Muhammad Jehan Nurhakim]

Setelah tempurung kepala manusia itu dibungkus, Mamat menginfokan kepada temannya bahwa ia telah menemukan potongan tubuh mayat.

Selanjutkan dilaporkan ke petugas kepolisian untuk dilakukan penyelidikan.

"Saya bilang ke teman, 'rek ada onoh kepala, polo aja sih (tempurung) sama rambut. Kata dia laporkan petugas aja. Akhirnya minta tolong teman laporan ke Polsek. Akhirnya Polsek datang ke lokasi sekitar setengah jam," ucapnya.

Baca Juga: Kepala Korban Sriwijaya di Pantai Kis Tangerang Diduga Milik Anak Perempuan

Mamat menuturkan ia tidak merasa begitu kaget dengan temuan potongan kepala yang diduga korban Sriwijaya Air SJ 182 tersebut.

Menurutnya penemuan-penemuan seperti itu merupakan hal yang biasa.

"Gak begitu kaget, namanya saya biasa di pantai (KSS). Jadi enggak aneh lah," ujar Mamat saat ditemui di lokasi, Rabu (20/1/2021).

Mamat juga mengaku saat penemuan tempurung kepala manusia tersebut tidak mencium bau apapun.

"Enggak...engga ada (bau-bau mayat)," tuturnya.

Angga Satria (8) menunjukkan lokasi penemuan tempurung kepala manusia di sekitar Pantai Kis, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Rabu (20/1/2021). [Suara.com/Muhammad Jehan Nurhakim]

Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu, di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pantai Kis sendiri tidak begitu jaraknya dengan titik lokasi jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, yakni 9 mil.

Load More