SuaraJakarta.id - Di tengah tingginya angka kematian Covid-19, para penggali makam di TPU Jombang, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melancarkan aksi protes.
Mereka protes terkait adanya perubahan sistem pembayaran upah gali kubur.
Biasa dibayar harian, mulai pekan ini mereka akan mendapat upah setiap satu minggu sekali.
Di sisi lain, adanya aksi protes itu juga menguak soal tata pengelolaan pembayaran upah tukang gali kubur.
Baca Juga: Habiskan Rp 185 Miliar, DKI Akan Buat 8.800 Petak Makam Covid dan Non-Covid
Sejak Maret 2020, mereka dibayar menggunakan dana talangan atau dana pinjaman.
Hal itu dilakukan lantaran dana dari pemerintah untuk tukang gali kubur itu tak tentu cairnya.
Adanya aksi protes para tukang gali kubur itu dibenarkan oleh Kepala Pengelola TPU Jombang Tabroni.
Tabroni mengungkapkan, sistem pembayaran upah bagi tukang gali kubur khusus pemakaman Covid-19 itu mulai ada perubahan pada Senin (25/1/2021).
Perubahan itu dilakukan, lantaran dirinya sudah tak berdaya lagi mencari dana talangan untuk membayar upah anak buahnya setiap hari.
Baca Juga: Viral Gadis Tinggal Dekat Makam dan Rela Dikucilkan, Alasannya Bikin Mewek
"Perubahan sistem saja sih, biasanya mereka harian, lobang beres dibayar. Kita ubah per Senin ini per satu minggu gitu. Karena pengajuan kita juga butuh waktu, birokrasi," kata Tabroni saat dikonfirmasi SuaraJakarta.id—grup Suara.com—Senin, (25/1/2021).
Tabroni menerangkan, alasan kuat perubahan sistem pembayaran upah di TPU Jombang lantaran dirinya tak lagi mendapat pinjaman dana talangan.
"Kalau selama ini memang kami uang apa saja kami usahakan untuk membayar mereka, dana talangan. Tapi kan karena kondisi sekarang tahu sendiri lah memang agak susah juga dana. Jadi kita ubah per minggu," terang Tabroni.
Lebih lanjut, Tabroni menuturkan, biasanya dalam seminggu dirinya meminjam dana talangan berkisar Rp 15-20 juta.
Hal itu dia lakukan, agar para tukang gali kubur tak kecewa lantaran tak mendapat upah di hari setelah dia gali kubur.
"Biar mereka bahagia tukang gali, kita yang gedabak-gedebuk," tuturnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Dinilai Berbahaya, Eks Pegawai KPK Bongkar Dosa-dosa Lili Pintauli usai jadi Stafsus Walkot Tangsel
-
Kabid DLH Tangsel Nangis Kejer, Kejati Banten Kembali Tetapkan 1 Tersangka Korupsi Sampah
-
Nah Lho! Nangis Layaknya Anak Kecil, Kabid DLH Tangsel Mewek usai Ditahan Kasus Korupsi Sampah
-
Bolehkah Membangun Masjid dengan Dana Pinjaman? Dedi Mulyadi Singgung Al Jabbar
-
Dedi Mulyadi Sebut Masjid Al Jabbar Dibangun dari Dana Pinjaman, Kini Jadi Perdebatan Publik
Terpopuler
- 3 Tempat Netral yang Lebih Cocok Jadi Tuan Rumah Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Drawing Round 4 Kualifikasi Piala Dunia: Timnas Indonesia Masuk Pot 3, Siapa Lawannya?
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Berdesain Mewah: Harga Mulai Rp 60 Jutaan
- Striker Langganan STY Tak Dipanggil Patrick Kluiver Berakhir Main Tarkam
- 5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
Pilihan
-
Timnas Indonesia Dilumat Jepang, Media Korsel: Penak Jaman STY Toh?
-
Update Ranking FIFA Timnas Indonesia, Turun Usai Dibantai Jepang!
-
4 Motor Baru QJMotor Meluncur Sekaligus Minggu Ini di Indonesia, Ada Pesaing Yamaha Aerox?
-
Eksklusif dari Jepang: Tifo Suporter Timnas Indonesia Banjir Tepuk Tangan
-
Perang Harga Mobil di China, Geely Ungkit Kasus Tangki Bensin Bermasalah BYD
Terkini
-
PB HMI Desak Pemerintah Perkuat Industri Baja Nasional
-
Uang Gratis Masuk Dompet Digital? Bocoran Trik Berburu DANA Kaget Terbukti
-
Siap-siap! Tarif Parkir Jakarta Bakal Naik Drastis
-
Cara Memilih dan Memasang Lampu Tidur: Tidur Nyenyak, Bangun dengan Tubuh Segar!
-
Jenazah di Pantai Indah Utara Jakarta Terikat Batu Pemberat