Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Fakhri Fuadi Muflih
Kamis, 28 Januari 2021 | 20:32 WIB
Warga dibantu petugas Satpol PP mengevakuasi sejumlah kendaraan akibat banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Selasa (25/2/2020). (Suara.com/Stephanus Aranditio)

SuaraJakarta.id - Pemprov DKI Jakarta mengungkapkan ada 82 wilayah di Ibu Kota yang rawan banjir pada musim hujan kali ini.

Namun, hanya 34 kelurahan yang fokus untuk dibenahi.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto menjelaskan, 82 Kelurahan itu dinilai rawan berdasarkan kejadian banjir besar pada awal tahun 2020 lalu.

Selain itu di tahun ini, ada potensi banjir besar di Jakarta karena fenomena La Nina.

Baca Juga: Status Siaga, Warga DKI Diminta Waspada Cuaca Ekstrem hingga 2 Februari

"Dengan pengalaman tahun 2020, ada 82 kelurahan (rawan banjir), namun yang menjadi konsentrasi kami ada 34 kelurahan," ujar Sabdo dalam diskusi virtual, Kamis (28/1/2021).

Ia menyebut pihaknya tak memfokuskan program pembenahan banjir pada semua lokasi itu karena tingkat kerawanannya.

Ke-34 kelurahan itu merupakan pemukiman warga yang berada di bantaran kali Ciliwung.

"Dari 34 kelurahan itu letaknya ada di aliran Sungai Ciliwung. Nah, ini menjadi sebuah konsekuensi yang menjadi perhatian kita semua," jelasnya.

Dalam penanganan banjir, salah satu prioritas persiapannya adalah pengungsian.

Baca Juga: Jakarta Siaga Banjir, Wali Kota Jakpus Irwandi: Tak Boleh Ada Genangan

Sebab, diperkirakan tahun ini akan ada 65.828 pengungsi yang tersebar di lima wilayah kota administrasi Jakarta.

Karena pandemi Covid-19, maka pihaknya akan menambah jumlah pengungsian hingga 2-3 kali lipat.

Tujuannya demi meminimalisir penularan virus corona di tempat mereka mengungsi.

"Untuk mengantisipasi penumpukan pengungsi, lurah dan camat menyiapkan lokasi pengungsi alternatif sebanyak 2 sampai 3 kali lipat dari lokasi pengungsian yang ada," pungkasnya.

Load More