SuaraJakarta.id - Jumlah kasus Corona Jakarta terus bertambah. Hari ini, Minggu (31/1/2021), ada 3.474 orang lagi dilaporkan terjangkit virus Corona.
Total akumulasi seluruh kasus Corona di Jakarta berjumlah 269.718 orang. Jumlah pasien ini tersebar di seluruh wilayah Ibu Kota.
Sejak awal tahun 2021, angka penularan harian corona selalu berada di atas 2.000 pasien setiap hari.
Rekor laporan penambahan harian corona tertinggi di Jakarta berjumlah 3.792 pasien, Jumat (22/1/2021) lalu.
Data ini diketahui dari situs penyedia informasi seputar corona di DKI, corona.jakarta.go.id.
Laman ini menginformasikan soal update corona Jakarta mulai dari jumlah positif, menunggu hasil, hingga Kelurahan tempat pasien tinggal.
Berdasarkan laman tersebut, 242.069 orang dinyatakan sudah sembuh. Jumlahnya bertambah 3.674 orang sejak Sabtu (30/1/2021).
Sementara, 4.267 orang lainnya secara akumulasi dinyatakan meninggal dunia sejak awal pandemi. Pasien wafat bertambah 13 orang sejak kemarin.
Selain itu, 4.110 pasien masih dirawat di Rumah Sakit (RS) yang tersebar di Jakarta. Sisanya, 19.272 orang yang positif menjalani isolasi.
Baca Juga: Kabar Baik, Vaksin Novavax 89 Persen Efektif Lawan Varian Baru Virus Corona
Dengan demikian, maka ada 23.382 kasus aktif corona di ibu kota yang masih dalam penanganan sampai sekarang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dilakukan tes PCR sebanyak 17.450 spesimen.
"Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 15.213 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 3.474 positif dan 11.739 negatif," ujar Dwi dalam keterangan tertulis, Minggu (31/1/2021).
Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 250.290. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 120.716.
Lalu positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 15,8 persen. Sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,1 persen.
"WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
Asia Diguncang Covid-19: Bisakah Indonesia Pertahankan Status Aman?
-
7 Fakta Kenaikan Kasus COVID-19 Dunia, Thailand Kembali Berlakukan Sekolah Daring
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
7 Tren Fintech yang Diprediksi Mengubah Cara Masyarakat Bertransaksi pada 2026
-
Libur Tahun Baru 2026 Sudah di Depan Mata! Ini Jadwal Libur ASN yang Dinanti
-
8 Mobil Bekas untuk Mengatasi Biaya Perawatan Tak Terduga bagi Pengguna Minim Jajan
-
Cek Fakta: Viral Tautan Pendaftaran 500 Ribu Pekerja di Dapur MBG, Benarkah?
-
Duel HP Murah Layar AMOLED: Samsung vs Xiaomi, Siapa Paling Bagus?