SuaraJakarta.id - Mantan politisi Demokrat, Ferdinand Hutahaean membongkar TUMI nobatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jadi pahlawan transportasi. TUMI adalah Transformative Urban Mobility Initiative yang memberikan Anies penghargaan.
Ferdinand Hutahaean pun menyoroti akun Twitter yang memberikan penghargaan kepada Anies Baswedan, lewat cuitannya pada Minggu (7/2/2021) pukul 08.01 WIB pagi tadi.
Ia mengatakan, sudah dua hari ini akun Twitter TUMI tersebut merilis 21 Heores, yang turut memberikan penghargaan kepada orang nomor wahid di kepemerintahan DKI Jakarta tersebut.
Namun, nyatanya sampai saat ini di akun Twitter TUMI tersebut cuma 91 Retweet, 286 tweet kutipan, dan 349 like.
Menurutnya, hal tersebut tentunya menunjukkan bahwa TUMI yang dimaksud memberikan gelar pahlawan transportasi kepada Anies Baswedan itu, hanya organisasi kecil, bukan lembaga Internasional yang dikenal.
Pada cuitannya itu, Ferdinand turut menampilkan gambar akun Twitter TUMI yang merilis 21 Heores tersebut.
"Ini akun Twitter TUMI, follower dan followingnya bikin geli, kupikir dia ikut program Folback. Sudah 2 hari 21 Heroes dirilis, ternyata yang komen cuma 91, RT 286 dan Like 349. Sungguh ini menunjukkan TUMI cuma organisasi kecil dan bukan lembaga internasional yang dikenal," tulisnya pada akun Twitter pribadinya yang dikutip Suarabogor.id.
Dikolom komentar, Ferdinand turut menyindir para pendukung Anies yang sudah bangga menerima penghargaan tersebut, tanpa melihat latar belakannya terlebih dahulu.
"Padahal, Anies dan pendukungnya sudah sangat bangga menerima penghargaan tersebut. Apa tidak melihat dulu latar belakang lembaganya?," tulisnya.
Baca Juga: Viral Wanita Joget di Masjid dan Soal Anies Baswedan Bisa Lebih 'Berbahaya'
"Saya sih bisa memahami kalau mental inlander, melihat asing itu sudah pokoknya hebat luar biasa semua. Ternyata potensi karakter jadu antek asing sangat tinggi," sambunya.
Ia menduga, bahwa lembaga TUMI yang saat ini adalah sekelas Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) kecil di Negeri ini.
Bahkan, TUMI yang memberikan penghargaan kepada Anies Baswedan itu diduga tidak peduli latar lembaga dan rekam jejaknya, yang terpenting adalah mempunyai kop surat.
"Melihat informasi yang ada, dugaan saya TUMI ini sekelas LSM kecil di negeri ini, tak perduli latar lembaga dan rekam jejaknya, yang penting ada kop surat, stempel dan direktur yang memimpin. LSM seperti itu banyak bangat jumlahnya, kalau saya sih malu menerima penghargaannya," jelasnya.
Tak hanya itu, Ferdinand turut membongkar akun media sosial TUMI lainnya, yang memberikan penghargaan kepada Anies Baswedan tersebut.
"Akun Youtube cuma 630 subscriber.
Akun Istagram cuma 209 Follower.
Postingan di Facebook cuma di sukai 55 orang, 17 orang komentar dan 36 kali dibagikan. Ini indikasi bahwa memang TUMI bukan lembaga yang patut dibanggakan," tukasnya.
Sejajar Elon Musk
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan jadi pahlawan dalam 21 Heroes 2021. Anies disejajarkan dengan Elon Musk, bos SpaceX dan Tesla.
Penghargaan 21 Heroes 2021 diberikan lembaga internasional Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI).
Dalam https://ppid.jakarta.go.id/ menuliskan, Gubernur Anies bersama 20 orang lainnya yang di dalamnya juga termasuk CEO SpaceX dan Arsitek Produksi Tesla, Elon Musk dan Walikota Paris, Anne Hidalgo, terpilih karena keberhasilan transformasi mobilitas kota yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup seluruh warga.
Dalam dokumen resmi TUMI, disebutkan bahwa 21 Heroes 2021 adalah ajang untuk menghormati mereka yang mencapai kesuksesan transportasi pada tahun 2020, terlepas dari tantangan bersejarah yang dihadapi (pandemi) dan meletakkan dasar untuk inisiatif mobilitas yang lebih sukses dan berkelanjutan pada tahun 2021.
Individu yang disoroti dalam publikasi ini adalah sekelompok kecil, namun kuat, dari banyak orang yang aktif berkontribusi untuk menjadikan mobilitas berorientasi masa depan, aman, inklusif, dan berkelanjutan.
Menurut TUMI selama kepemimpinan Gubernur Anies, Jakarta telah mengalami peningkatan signifikan dalam segi transportasi umum massal bahkan selama pandemi COVID-19.
Sehingga Gubernur Anies dinilai telah berhasil mentransformasi sistem angkutan umum massal yang nyaman dan inklusif untuk semua, salah satunya adalah integrasi Bus Rapid Transit yang diimplikasikan ke dalam sistem JakLingko.
Di mana di dalamnya juga Gubernur Anies mengintegrasikan halte dengan stasiun commuter maupun Moda Raya Terpadu (MRT) sekaligus melihat peluang adanya pengembangan peluncuran bus listrik untuk operasional transportasi umum massal.
Selain itu Gubernur Anies bersama Pemprov DKI Jakarta juga telah berhasil mengubah paradigma prioritas fasilitas pendukung transportasi, dimana jalan untuk pejalan kaki menjadi prioritas pembangunan, selanjutnya kendaraan bebas emisi (sepeda), transportasi umum massal dan terakhir kendaraan pribadi.
Sehingga paradigma tersebut membuat Pemprov DKI gencar melakukan improvement dalam revitalisasi trotoar dan pembuatan 63 kilometer jalur sepeda.
Bahkan berkat transformasi tersebut Pemprov DKI juga telah diganjar STA Award 2020.
Sementara itu menurut Gubernur Anies, pencapaian dalam 21 Heroes 2021 merupakan hasil kerja bersama seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta sekaligus juga kolaborasi dengan berbagai pihak sehingga perencanaan sistem transformasi transportasi di Jakarta merupakan bentuk dari partisipasi publik yang dikerjakan dengan baik oleh pemerintah daerah.
“Pencapaian ini adalah hasil kolaborasi dengan berbagai pihak, kami dari awal membuka kesempatan seluas-luasnya bagi pblik untuk terlibat dalam perencanaan pembangunan sistem transportasi,” pungkas Gubernur Anies.
Kontributor : Andi Ahmad Sulaendi
Berita Terkait
-
Terungkap! Kondisi Tom Lembong Pasca Bebas: Bendungan Frustrasi Jebol!
-
Ternyata Ini Alasan Tom Lembong Nggak Mau Kabur Aja Dulu, Padahal Bisa Kerja di Mana Saja di Dunia
-
Skenario Anies Baswedan Jika Gabung Kabinet Prabowo, Refly Harun Ungkap Misi Gantikan Gibran
-
Terkuak! Ini Alasan Pramono Angkat Loyalis Anies jadi Komisaris Jakpro
-
Fitnah Silfester Matutina ke JK Seret Anies, Loyalis Jokowi Divonis 1,5 Tahun Tapi Belum Dipenjara!
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Fakta-fakta Emas Sungai Eufrat, Tanda Hari Kiamat Sudah Dekat?
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
-
DTKS Resmi Berubah Jadi DTSEN, Ini Cara Update Desil Agar Tetap Terima KIP Kuliah
-
Jalan Terjal Jay Idzes ke Torino, Il Toro Alihkan Incaran ke Bek 1,97 M
-
Sri Mulyani Ungkap Kejanggalan Angka Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen yang Bikin Publik Melongo!
Terkini
-
Ditjen AHU Buka Layanan Hukum di MPP se-Jabodetabek, Cek Lokasinya di Mana Saja!
-
DKI Jakarta Krisis Anggaran, Pemerintah Ajak Warga Ikut Bangun Kota
-
Mas Dhito Tak Menduga, Bekal Ini Tetap Jadi Idola Jamaah Haji Kediri
-
Monitor 4K vs Full HD: Bongkar Tuntas Mana Lebih Worth It untuk Kerja dan Editing
-
Dana Segar BPJS Ketenagakerjaan Cair Tanpa Resign, Solusi DP Rumah dan Siapkan Pensiun Dini