Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 10 Februari 2021 | 21:53 WIB
Muhamad Falih Akmar, balita penderita Hidrosefalus, tengah menyusu saat ditemui di kediamannya. [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Kondisi Muhamad Falih Akmar, balita penderita Hidrosefalus di Kota Tangerang Selatan hingga kini bikin hati pilu.

Di usianya yang masih satu tahun, dia harus menahan sakit-sakitan akibat banyak cairan yang membuat kepalanya membesar.

Kini, hidupnya pun masih bergantung pada selang yang terpasang di dalam tubuhnya untuk membuang cairan yang ada di kepalanya.

Tak jarang, Akmar merintih menangis kesakitan akibat selang tersebut.

Baca Juga: Derita Hidrosefalus, Bayi 2 Bulan di Tualang Butuh Donasi untuk Pengobatan

Akmar merupakan anak kedua dari pasangan Septian Prasetya (28) dan Yani Supriyani (22).

Balita malang ini menderita Hidrosefalus itu sejak dalam kandungan usia 7 bulan. Akibatnya, dia harus dilahirkan lewat caesar.

Pada November 2020 lalu, Suara.com mendatangi kediamannya di Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Hingga saat ini, Akmar pun belum mendapat bantuan dari Pemerintah Kota Tangsel.

Ayah Akmar, Septiyan Prasetya mengaku, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan bantuan sepeser pun dari Pemkot Tangsel untuk biaya pengobatan Akmar.

Baca Juga: Kondisi Bayi Pengidap Hidrosefalus Ini Bikin Iba

"Kalau dari pemerintah belum ada bantuan sampai sekarang. Terakhir November itu ada Pak Camat sama Lurah datang, jenguk doang, sampai sekarang belum ada lagi," kata Septiyan melalui WhatsApp, Rabu (10/2/2021).

Load More