SuaraJakarta.id - Muhammad Fauzi, bocah 5 tahun patah tulang bernasib buruk setelah melakukan pengobatan alternatif. Tangan bocah patah tulang itu melepuh parah hingga merah-merah.
Muhammad Fauzi adalah anak yatim asal Dukuh/Desa Karanganom, RT 006, Kecamatan Sukodono, Sragen.
Kisah menyedihkan itu bermula ketika Fauzi bermain dengan teman-temannya pada 3 Februari 2021 lalu.
Diduga karena dorongan tangan seorang teman, Fauzi terjatuh.
Ironisnya, tangan kanan yang menjadi tumpuan saat jatuh belum cukup kuat untuk menahan berat badan bocah tersebut. Akibatnya, lengan kanan bocah yang masih duduk di bangku TK itu mengalami patah tulang.
Karena tidak punya cukup biaya untuk berobat ke rumah sakit, pihak keluarga dan para tetangga menyarankan Fauzi dibawa ke sebuah pengobatan alternatif di Kecamatan Gesi.
Alih-alih sembuh, tangan kanan Fauzi justru melepuh setelah tiga hari diterapi.
Kondisi tangan kanan Fauzi justru makin bertambah parah dari hari ke hari diduga akibat malapraktik oleh terapis asal Gesi, Sragen.
Selanjutnya sukarelawan dari Komunitas Pecinta Alam dan Sosial (Kompas) Sukodono, menyarankan Fauzi dibawa berobat ke rumah sakit.
Baca Juga: Temani Istrinya Operasi di RS, Bapak Ini Lakukan Hal Menyentuh saat Salat
“Setelah diberi masukan, Fauzi akhirnya dibawa ke RS Karima Utama Kartasura pada Sabtu (6/2/2021). Ia sudah dijadwalkan menjalani operasi penyambungan tulang pada Minggu (7/2/2021), namun sebelumnya harus menjalani pemeriksaan oleh dokter saraf,” terang relawan dari Kompas Sukodono, Setyanto Agung Wibowo, kepada Solopos.com, Selasa (16/2/2021).
Oleh dokter saraf yang menanganinya, Fauzi diharuskan menjalani operasi penyembuhan saraf dahulu sebelum operasi penyambungan tulang.
Menurut penjelasan dokter, beberapa saraf di lengan kanan Fauzi sudah rusak diduga akibat malapraktik saat menjalani pengobatan alternatif di Sragen. Hal itu yang membuat kulit pada lengan kanan Fauzi melepuh.
“Karena pada Sabtu tidak ada jadwal operasi di RS Karima, akhirnya Fauzi dirujuk ke RS Ortopedi. Malam itu juga, ia menjalani operasi untuk pengembalian fungsi saraf yang rusak. Jadi, fokus penanganan masih pada pengembalian fungsi saraf, untuk luka patah tulang belum tersentuh operasi,” papar Agung.
Hingga kini, Fauzi masih menjalani perawatan di RS Ortopedi Prof dr. Soeharso Solo. Ia diharuskan menjalani operasi kedua dengan taksiran biaya Rp60 juta. Taksiran biaya operasi itu sempat membuat ibu Fauzi, Tri M. merasa kebingungan.
Pasalnya, Fauzi berasal dari keluarga miskin. Ayah Fauzi sudah meninggal dunia sejak ia masih dalam kandungan ibunya pada 2014 lalu.
“Kami sudah melangkah ke Pemkab Sragen. Dari UPTPK Sragen akan mengkaver biaya operasi sebesar Rp17,5 juta. Untuk menutup kekurangan, relawan kami terus menggalang dana. Alhamdulillah, uang hasil penggalangan dana sudah cukup. Penggalangan dana rencananya ditutup pada hari ini,” ucap Agung.
Rowieyanto, sukarelawan yang menggalang dana untuk kebutuhan operasi Fauzi membenarkan uang yang terkumpul sudah lebih dari cukup.
Saat ini, mereka masih merekap hasil penggalangan dana untuk bocah patah tulang di Sragen yang diduga menjadi korban malapraktik.
“Dalam waktu dekat akan kami sampaikan hasilnya melalui media sosial. Kami berusaha transparan karena itu uang yang dihimpun dari banyak pihak,” papar Rowie.
Berita Terkait
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!
-
Ole Romeny Patah Tulang, Penyerang Jangkung 1,88 Meter Segera Menghadap DPR
-
Cedera Parah, Berapa Lama Jamal Musiala Absen Bela Bayern Munchen?
-
Achmad Jufriyanto Alami Patah Tulang Rusuk, Pelatih Persib Bandung Buka Suara
-
Jemaah Haji Lansia dari Indonesia Rentan Patah Tulang, KKHI Minta Jemaah Muda Lebih Peduli
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Dulu Tak Layak, Puluhan Rumah di Tangerang yang Dibedah Bikin Warga Semringah
-
Cara Mudah Klaim DANA Kaget Rp249 Ribu Langsung Cair, Jangan Sampai Ketinggalan
-
Mas Dhito Kembali Masukkan Fragmen Kepala Ganesha yang Hilang ke Museum
-
Transjakarta Uji Coba Fungsional Halte Bundaran Senayan Pascademo
-
Warga Gotong Royong Bersihkan Kantor Pemkab, Mas Dhito: Kita Bersama Jaga Rumah Rakyat