SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Pemprov DKI masih menyiagakan sejumlah pengungsian bagi masyarakat yang terdampak banjir, meski kekinian banjir mulai menyurut. Total ada 10 dari 44 pengungsian yang disiagakan.
Pengungsian tersebut diperuntukan bagi warga yang tempat tinggalnya masih dalam proses pembersihan imbas banjir pada Sabtu (20/2/2021).
"Jadi, nomor satu, bagi yang terdampak, khususnya yang tinggal-tinggal di rumah yang terdampak, itu disiapkan tempat tinggal sementara selama mereka proses pembersihan. Saat ini, masih ada 10 tempat pengungsian yang masih aktif, dari sebelumnya ada 44," kata Anies di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (21/2/2021).
"Dari 10 tempat ini, kita fasilitasi sampai bisa berkegiatan kembali," sambungnya.
Selain pengungsian sementara, Anies mengatakan Pemprov DKI sekaligus mengerahkan petugas guna membantu warga dalam membersihkan sisa-sisa banjir.
"Kemudian juga untuk proses pembersihannya, jajaran kita akan membantu, seperti di sini. Banyak tempat-tempat yang basement-nya terendam sehingga tim dari pemadaman kebakaran, tim dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, juga dari Sumber Daya Air, akan membantu mengeringkan tempat-tempat itu. Jadi, harapan dengan begitu, bisa lebih cepat kembali," tutur Anies.
Diketahui, sejumlah wilayah di DKI Jakarta dikepung banjir pada Sabtu (20/2/2021) kemarin. Anies menganggap penyebab banjir Jakarta karena curah hujan yang tinggi.
Menurut Anies, curah hujan tinggi mengguyur Ibu Kota sejak Jumat (19/2/2021) malam hari.
Imbasnya, tercatat sudah 113 RW yang tersebar di lima wilayah kota administrasi kebanjiran.
Baca Juga: BMKG Ingatkan Jakarta Masih Berpotensi Hujan Lebat, Begini Respons Anies
Kendati demikian, Anies menyebut kejadian banjir Jakarta di ratusan RW itu tetap terkendali meski air meluap sampai ke permukiman warga.
"Meski curah hujan tinggi situasi tetap terkendali," ujar Anies dalam keterangan tertulis, Minggu (21/2/2021).
Mantan Mendikbud ini menyebut berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan Jakarta pada 20 Februari lalu mencapai 226 milimeter per hari.
Angka sebesar itu disimpulkan BMKG termasuk kategori cuaca atau hujan ekstrem karena di atas 150 milimeter per hari.
Cuaca ekstrem ini tidak hanya melanda Jakarta. Di Semarang, Jawa Tengah juga curah hujan begitu tinggi dengan angka 177 milimeter pada 6 Februari lalu.
Selain itu, BPBD mencatat belum ada area strategis yang terdampak dari derasnya hujan yang menguyur ibu kota.
Berita Terkait
-
Terdampak Proyek Drainase, Pasar Cipulir Tergenang
-
Terdampak Proyek Drainase, Pasar Cipulir Tergenang
-
Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
-
Bagaimana IoT Bisa Selamatkan Warga dari Risiko Banjir? Begini Penjelasannya
-
Sindiran Fathian: Prabowo Turun, yang Naik Justru Gibran, Bukan Anies
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Cuan Instan! 3 Link DANA Kaget Hari Ini Siap Diklaim, Saldo hingga Rp145 Ribu Langsung Cair
-
Lisa Mariana Tes DNA di Singapura? Ini Respons Tim Hukum Ridwan Kamil
-
Livin Merchant Milik Bank Mandiri Menangkan AIBP Enterprise Innovation Awards 2025
-
TransTRACK Academy Gelar Pelatihan Digital Supply Chain untuk Tingkatkan Efisiensi Distribusi
-
Polisi Masih Buru Aktor Intelektual Kerusuhan Jakarta