SuaraJakarta.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, pihaknya resmi memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM mikro. Kebijakan ini diterapkan kembali untuk dua pekan ke depan dari 22 Februari-8 Maret.
Riza berharap di masa perpanjangan PPKM ini, penularan Covid-19 bisa dikendalikan. Masyarakat diharapkan mengurangi aktivitasnya dan tidak melakukan banyak interaksi dengan orang lain.
"PPKM mikro sudah kita perpanjang sampai dengan tanggal 8 Maret," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (23/2/2021).
Politisi Gerindra ini menyebut kebijakan di perpanjangan PPKM yang juga beriringan dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini tidak ada yang diubah.
Baca Juga: Ketua Komnas KIPI: KIPI Vaksin Covid-19 Hanya 5 Kasus Per 10 Ribu Suntikan
Jam operasional mal, angkutan umum, dan lainnya tetap sama, serta ketentuan jumlah orang di tempat usaha.
"Kapasitas sama seperti dua minggu yang lalu, jam operasional sama, semua sama tidak berubah," jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan perpanjangan PPKM ini bertujuan untuk menekan laju penurunan kasus aktif sekaligus menjaga penurunan Bed Occupancy Rate (BOR) atau tempat tidur isolasi di Jakarta.
Keputusan untuk memperpanjang masa PSBB ini tertuang dalam Kepgub no 172 tahun 2021.
Ia menyebut data yang dimilikinya menunjukkan perpanjangan PSBB yang sebelumnya dilaksanakan per tanggal 7-22 Februari 2021 mampu menekan laju kasus aktif di Jakarta.
Baca Juga: Soal Data Banjir Jakarta, Wagub DKI: Tak Ada yang Disembunyikan!
Ada penurunan umlah kasus aktif per tanggal 7 Februari 2021 laju kasus aktif di DKI Jakarta sebesar 23.869 dan turun secara signifikan per tanggal 21 Februari 2021 yakni sebesar 13.309.
Ia menyebut laju kasus aktif yang nampak menurun ini juga disumbang oleh peningkatan kesembuhan pasien positif Covid-19. Pada tanggal 7 Februari 2021 sebesar 265.359 dengan persentase kesembuhan 90,3 persen.
"Meningkat per 21 Februari 2021 sebesar 310.412 dengan persentase 94,5 persen dari persentase kesembuhan nasional yang berada pada 85 persen,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
HUT KORPRI, ASN Diharapkan Lebih Adaptif dengan Perkembangan Teknologi
-
Mas Dhito Dukung Penyandang Tuna Netra Wujudkan Mimpi ke Perguruan Tinggi
-
Eks Pendukung Deny-Mudawamah Putar Haluan ke Dhito-Dewi
-
Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN lewat Diklat Legal Drafting
-
Pemkab Kediri Angkat Duta Genre Sebagai Role Model bagi Lingkungan Remaja