Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 01 Maret 2021 | 07:10 WIB
Juniardo (19), salah satu korban pembacokan di pos milik sebuah ormas di Kelurahan Rengas, Ciputat Timur, Tangsel, menjalani perawatan di rumah sakit, Minggu (28/2/2021). [Ist]

SuaraJakarta.id - Abdullah alias Adul, warga Kelurahan Rengas, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), meminta pembacok keponakannya, Juniardo (19), segera ditangkap dan dihukum setimpal.

Juniardo, atau yang akrab disapa Aldo, merupakan satu dari dua remaja yang menjadi korban pembacokan orang misterius pada Minggu (28/2/2021) pagi.

Saat itu, Aldo bersama korban lainnya, Binta Rahman (15) dianiaya dengan senjata tajam saat tengah berada di pos sebuah organisasi kemasyarakatan.

Insiden penganiayaan itu terjadi di Jalan H. Isa RT 05 RW 11, Kelurahan Rengas, Kecamatan Ciputat Timur, Tangsel, sekitar pukul 4.30 WIB.

Baca Juga: Cerita Emak-Emak di Tangsel Jadi Korban Jambret, Viral di Media Sosial

Saat insiden pembacokan terjadi, Aldo diketahui memakai kaos olahraga hitam bertuliskan TNI AD.

Terkait ini, Adul mengatakan, keponakannya merupakan anak yatim. Almarhum ayahnya yang meninggal setahun lalu merupakan anggota TNI.

"Iya, bapaknya anggota TNI. Tapi sudah almarhum," ungkapnya saat ditemui SuaraJakarta.id—grup Suara.com—di tempat kejadian perkara (TKP), Minggu (28/2) sore.

Lokasi pembacokan dua remaja di Tangsel, Minggu (28/2/201). [Suara.com/Wivy]

Hal senada juga diungkapkan oleh sang kakek, Abah Dana Suryana.

"Ayah korban purnawirawan TNI, anggota Denma Pusat Angkatan Darat dan belum lama ini meninggal. Dia itu anak yatim," kata Dana.

Baca Juga: Tertangkap CCTV, Detik-Detik Pemotor Jambret Emak-Emak di Tangsel

Dana menambahkan, saat dibacok, Aldo memang masih mengenakan kaos olahraga milik almarhum ayahnya, usai bermain futsal bersama teman-temannya.

"Iya, dia emang pakai kaos TNI AD. Itu punya ayahnya, makanya dia pakai. Dia enggak ngaku-ngaku anggota, tapi ayahnya emang purnawirawan TNI," tegasnya.

Dana pun berharap kasus pembacorkan terhadap cucunya ini bisa segera terungkap pelakunya oleh pihak kepolisian. Dan pelaku mendapat hukuman setimpal.

"Ya harapannya segera ditemukan dan dihukum sesuai dengan yang berlaku," pungkasnya.

Dibacok di Pos Ormas

Diberitakan sebelumnya, sksi pembacokan terjadi di kawasan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Minggu (28/2/2021) pagi. Korbannya merupakan dua remaja dan mengalami luka serius.

Korban pembacokan diketahui bernama Binta Rahman (15) dan Juniardo (19). Keduanya dibacok saat berada di pos milik sebuah organisasi kemasyarakatan (ormas).

Ucok Tarikai, salah seorang warga di dekat pos tersebut mengatakan, peristiwa itu terjadi saat azan Subuh.

"Benar, tadi pagi ada pembacokan pas menjelang azan subuh sekitar setengah 5," katanya ditemui di lokasi kejadian, Minggu (28/2/2021).

Lokasi pembacokan terhadap dua remaja di Kelurahan Rengas, Tangsel, telah dipasangi garis polisi, Minggu (28/2/2021). [Suara.com/Wivy]

Ucok tak mengetahui secara pasti kronologi kasus pembacokan itu. Dia mengetahui, usai adanya orang yang teriak minta tolong.

Setelah dihampiri, Ucok melihat dua orang terluka. Seorang korban bernama Binta diketahui sudah terkapar.

"Kalau kita tahunya setelah korban minta tolong. Kita kemudian mencari pertolongan dan langsung menghubungi masing-masing orang tuanya," ungkapnya.

Ucok menuturkan, keduanya mengalami luka parah akibat terkena bacokan yang diduga senjata tajam.

"Lumayan parah. Yang satu sangat-sangat parah karena ada beberapa titik luka. Yang jelas luka di bagian punggung dan kaki. Kalau yang satu luka di pergelangan tangan akibat senjata tajam. Satu korban terkapar, pingsan. Satu lagi minta pertolongan," tuturnya.

Kekinian, kedua korban pembacokan masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit berbeda. Yakni di RSPAD Gatot Subroto dan RSUP Fatmawati Jakarta.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More