SuaraJakarta.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut bantuan sosial atau banso sembako memiliki banyak kekurangan. Sementara jika diberikan dalam bentuk uang tunai memiliki banyak kelebihan.
Sejak Januari 2021, pihaknya masih menyalurkan BST kepada 1.805.216 keluarga penerima manfaat (KPM) lewat kartu ATM Bank DKI.
Ia menyebut BST ini efektif untuk meningkatkan perekonomian warga ibu kota.
"BST merupakan salah satu upaya perlindungan sosial dari pemerintah, baik dari pusat maupun dari daerah, melalui bantuan sosial yang dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar selama masa pandemi," ujar Riza dalam diskusi virtual 'Balkoters Talks' yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (10/3/2021).
Menurutnya ada tiga kelebihan BST dalam peningkatan perekonomian warga. Pertama, BST bisa menggerakkan ekonomi secara lebih masif.
Jika dalam bentu sembako seperti tahun lalu, pengadaan barang dilakukan dengan cara menunjuk perusahaan tertentu.
Dengan begitu, pihak yang diuntungkan dalam penyediaan bansos terbatas pada perusahaan, produsen sembako, dan distributor.
Ketua DPD Gerindra DKI ini menilai dengan BST keuntungan bisa diterima bukan hanya pada penerima manfaat, namun juga tempat usaha di sekitarnya.
"Kalau sekarang dengan uang, maka yang pertama kita yang menerima, membeli sembako di sekitar rumah, warung-warung, pasar. Ini menggerakkan ekonomi. Peredaran uang merata di seluruh wilayah," jelasnya.
Baca Juga: Perhatian untuk Warga DKI! Jangan Lakukan Hal Ini Jika Tak Mau BST Dicabut
Keuntungan kedua adalah masyarakat memiliki keleluasaan untuk memilih jenis sembako mana yang akan mereka beli menggunakan dana BST.
"Kalau dulu ditentukan sembakonya apa saja. Sekarang tidak ditentukan. Terima uang, silakan pilih sembako yang dibutuhkan, mau beli beras, terigu, gula, minyak, dan sebagainya. Yang penting jangan beli rokok dan miras," ucap Wagub DKI.
Lalu yang ketiga, nilai yang diterima dipastikan utuh dengan nominal Rp 300 ribu.
Sementara bansos sembako harus melewati pengambilan keuntungan dari perusahaan, distributor, hingga pabrik sembako.
"Saya pribadi dan kita semua, sejak awal meminta bahwa pengadaan bansos ini jangan berupa paket sembako. Saya dari awal tidak setuju. Saya sudah sampaikan waktu itu, ke depan kita upayakan melalui bantuan langsung tunai (BLT)," tuturnya.
Riza juga menyebut terjadi penambahan jumlah penerima BST tahap 2 DKI dari penyaluran BST tahap pertama pada bulan Januari 2021 lalu.
Berita Terkait
-
Pemprov DKI Terbaik dalam Pencegahan Korupsi, Wagub DKI Jakarta Terima Penghargaan dari KPK
-
Negara Bobol Rp17 Triliun! Pemerintah Akui 45% Bansos PKH dan Sembako Dinikmati Orang Tak Berhak
-
Diminta DPR Tambah Bansos Sembako, Menkeu Purbaya Langsung Sanggupi: APBN Cukup!
-
Dana RT/RW Tidak Jadi Naik 2x Lipat, Wagub Jakarta Rano Karno Buka Suara!
-
Perut Makin Buncit, Rano Karno Wajibkan ASN Jakarta Olahraga Tiap Jumat: Jangan Telat Seperti Saya
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
7 Tren Fintech yang Diprediksi Mengubah Cara Masyarakat Bertransaksi pada 2026
-
Libur Tahun Baru 2026 Sudah di Depan Mata! Ini Jadwal Libur ASN yang Dinanti
-
8 Mobil Bekas untuk Mengatasi Biaya Perawatan Tak Terduga bagi Pengguna Minim Jajan
-
Cek Fakta: Viral Tautan Pendaftaran 500 Ribu Pekerja di Dapur MBG, Benarkah?
-
Duel HP Murah Layar AMOLED: Samsung vs Xiaomi, Siapa Paling Bagus?