Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 15 Maret 2021 | 06:55 WIB
ILUSTRASI sekolah dibuka (Batamnews)

SuaraJakarta.id - Seorang guru tularkan COVID-19 ke muridnya di sebuah SMK di Tasikmalaya. Guru itu sebelumnya batuk dan flu saat masuk sekolah.

Hal itu dikatakan Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Asep Hendra Hendriana. Pihaknya terus melakukan tracing terhadap kontak erat pasien Covid-19 di Kota Tasikmalaya.

Salah satunya dari klaster pendidikan tingkat SMK di wilayah Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya.

"Dari klaster pendidikan di Tamansari itu ada 20 kasus," ujar Asep, Minggu (14/3/2021).

Baca Juga: Satgas COVID-19 Klaim Pelanggar Prokes di Cianjur Turun

Menurutnya, dari 20 kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19, 14 orang menjalani isolasi tersentralistik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, 4 orang pulang ke rumahnya masing-masing di luar Kota Tasik, 2 orang menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

"Itu yang pulang ke daerahnya ada yang dari Pangandaran dan Cirebon," ucapnya.

Sejauh ini mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster pendidik tersebut rata-rata tidak bergejala atau orang tanpa gejala (OTG).

"Ada satu orang yang memang bergejala seperti batuk, pilek, dan demam. Itu yang awalnya menganggap flu biasa tapi setelah diperiksa ternyata positif dan menyebar ke yang lain termasuk 2 orang siswa," tuturnya.

Asep menambahkan terkait apakah di sekolah diadakan kegiatan tatap muka, pihaknya belum bisa memastikan. Namun, yang pasti bahwa ada kegiatan di sekolah.

Baca Juga: Diduga Picu Penggumpalan Darah, Benarkah Vaksin AstraZeneca Tidak Aman?

"Kalau 2 siswa yang positif itu apakah sedang tatap muka atau ke sekolah sedang memberikan hasil tugas sekolah masih dalam penelusuran," tandasnya.

Penyebaran Covid-19 di salah satu sekolah di wilayah Kecamatan Tamansari tersebut berawal dari salah seorang guru yang sakit flu.

Karena dianggap flu biasa sehingga beraktivitas ke sekolah dan menular ke pelaksana tata usaha (TU) sekolah, kemudian menyebar ke guru yang lain termasuk kepala sekolahnya.

"Yang kita tracing itu sebanyak 50 kontak erat. Kita lakukan pemriksaan Swab dan 18 di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19, sehingga totalnya menjadi 20 orang," ucapnya.

Load More