Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 15 Maret 2021 | 12:22 WIB
Berita hoax soal bentrokan antar ormas di Tangsel, Minggu (14/3/2021) malam. [Instagram@info_ciledug]

SuaraJakarta.id - Sebuah pesan berantai mengimbau warga Tangerang selatan (Tangsel), khususnya di wilayah Serpong, untuk berhati-hati karena ada bentrok antar ormas, Minggu (14/3/2021), beredar di grup WhatsApp (WA).

Pesan berantai imbauan adanya bentrok antar ormas itu dipastikan merupakan berita bohong alias hoax.

Sebelumnya, sebuah pesan broadcast beredar di sejumlah grup WA menyebut adanya bentrokan tiga ormas di sekitar Paku Jaya Alam Sutera, Pondok Jagung, dan sekitarnya.

Dalam pesan berantai itu insiden disebutkan terjadi pada Minggu (14/3/2021) malam.

Baca Juga: Pascabentrok Ormas, Golok Ditemukan di Sekitar Balai Kota Tangsel

Berita mengenai bentrok antar ormas pada hari Minggu kemarin dibantah Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin.

Dia mengatakan, pesan broadcast imbauan kepada warga Tangsel untuk berhat-hati karena adanya bentrokan antar ormas itu dipastikan hoaks.

"Enggak ada, enggak ada. Itu hoax," katanya saat dikonfirmasi SuaraJakarta.id—grup Suara.com—Senin (15/3/2021).

Kapolres Tangsel AKBP Iman Imanuddin saat ditemui di Serpong, Selasa (23/2/2021). [Suara.com/Wivy]

Iman menjelaskan, bentrokan antar ormas sebetulnya terjadi pada sehari sebelumnya, Sabtu (13/3/2021), di Jalan Boulevard Graha Raya, Serpong Utara.

Masalah itu pun dinyatakan Iman sudah selesai. Semua kelompok ormas sudah sepakat untuk berdamai.

Baca Juga: Bentrok Antar Ormas di Serpong Tangsel, Polisi Bersenjata Disiagakan

Bentrokan tersebut, kata Iman, dipicu lantaran adanya kesalahan komunikasi soal pembangunan SPBU yang diduga dikuasai oleh salah satu kelompok ormas.

"Ada miskomunikasi sehubungan pembangunan SPBU di Graha Raya," jelasnya.

Iman menuturkan, bentrok antar ormas yang terjadi sejak Sabtu pagi mulai mereda sekira menjelang dzuhur.

Namun, suasana kembali memanas sekira pukul 14.00 WIB. Bahkan, sempat terjadi aksi kejar-kejaran antar anggota ormas dan diikuti anggota polisi.

Iman menyebut, situasi itu memanas kembali karena adanya kesalahpahaman.

Saat itu, lanjut Iman, ada pengendara motor yang memiliki atribut ormas di motornya dan dianggap sebagai mata-mata. Akibatnya terjadi aksi kejar-kejaran.

Load More