Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 01 April 2021 | 19:21 WIB
Terduga teroris perempuan serang polisi di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021). Kekinian pelaku diketahui bernama Zakiah Aini.

SuaraJakarta.id - Mantan Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiyah (JI), Nasir Abbas menjelaskan motif para teroris menyerang polisi.

Menurutnya, polisi menjadi sasaran target kelompok teroris karena menghalangi gerakan mereka.

Selain itu, banyaknya terduga teroris yang ditangkap oleh tim Densus 88 Antiteror Polri juga menjadi pemicu melakukan aksi teror di beberapa wilayah di Indonesia.

Diketahui, sejak Januari hingga Maret 2021, sebanyak 94 terduga teroris telah diamankan pihak kepolisian. Mereka berafiliasi dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jamaah Islamiyah (JI).

Baca Juga: Nasir Abbas: Sasaran Kelompok JAD Itu Dua, Gereja dan Polisi

"Sudah punya sasaran, lalu ada yang ditangkap, ditambah dengan rasa ingin membalas dendam," tuturnya.

Nasir Abbas. [Suara.com/Erick Tanjung]

Selain balas dendam, mantan petinggi Jamaah Islamiyah itu menilai jika saat ini para teroris sudah menganggap pemerintah Indonesia sebagai musuh mereka.

"Mereka yakin, bahwa sekarang sedang perang, wajib fardhu ain, memerangi pemerintah Indonesia. Kalau sudah fardhu ain berperang di Indonesia, bahkan wanita dan lelaki angkat senjata," katanya.

“Jadi suatu keyakinan selain keyakinan faktor balas dendam,” pungkas pria yang juga pengamat terorisme tersebut.

Diketahui, pada Rabu (31/3/2021) sore kemarin, seorang terduga teroris menyerang petugas kepolisian di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Pengamat: Serangan ke Mabes Aksi Balas Dendam Penangkapan Terduga Teroris

Pelaku kekinian diketahui bernama Zakiah Aini.

Berdasarkan video amatir yang beredar, Zakiah Aini tampak mengacungkan senjata ke petugas yang berjaga di sebuah pos.

Tembakan dari aparat kepolisian yang mengarah tepat ke jantungnya, membuat terduga teroris itu terkapar dan dinyatakan tewas di tempat.

Polri menembak mati satu terduga teroris berjenis kelamin perempuan yang beraksi di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021). [Dok. Humas Polri]

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap jika Zakiah Aini (25), berstatus mantan mahasiswi di sebuah perguruan tinggi swasta di Depok, Jawa Barat.

Sigit mengatakan, saat menempuh semester lima, Zakiah Aini diberhentikan alias drop out oleh pihak kampus.

"Yang bersangkutan (Zakiah Aini) mantan mahasiswa di suatu kasus dan DO (Drop Out) pada semeseter 5," kata Sigit saat jumpa pers di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021) malam.

Mantan Kabareskrim Polri itu juga menjelaskan jika Zakiah Aini merupakan warga yang tinggal di Jalan Lapangan Tembak, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.

Kontributor : Muhammad Jehan Nurhakim

Load More