SuaraJakarta.id - Denny Siregar sindir aksi teror teroris perempuan Zakiah Aini ke Mabes Polri, Rabu (31/3/2021) kemarin. Denny Siregar mempersepsikannya dengan hubungan cinta. Lho?
Denny Siregar lewat cuitannya di Twitter, Kamis (1/4/2021), menanggapi aksi Zakiah Aini tersebut dengan guyonan. Berdasarkan video yang memperlihatkan aksi wanita teroris tersebut dirinya mengaku terharu.
"Dari video Zakiah yang sedang nembak polisi, saya jadi terharu," cuit Denny Siregar.
"Dunia sudah berubah. Sekarang zamannya cewek nembak duluan," tutur Denny Siregar.
Ia pun lantas menceritakan pengalamannya dimana dulunya Denny Siregar pernah menembak cewek tapi ditolak.
"Gua dulu nembak sekali, ditolak seribu kali," ungkapnya dengan guyonan.
Denny Siregar juga mengungkapkan pendapatnya soal pelaku penyerang Mabes Polri yang berjenis kelamin perempuan tersebut.
Ia menyinggung perihal usia di mana sang pelaku yakni Zakiah Aini disebutkan merupakan perempuan kelahiran tahun 1995.
"Cewe. Kelahiran tahun 1995 berarti usia 26 tahun," kata Denny Siregar.
Baca Juga: Ungkap Penyebab Aksi Teror, Pengamat Nasir Abbas: Sudah Niat Pembalasan
Ia pun menyayangkan aksi teror yang dilakukan Zakiah Aini. Sebab, menurut Denny Siregar, usia perempuan itu masih tergolong muda.
"Sayang. Masih muda udah goblok," ujarnya.
Pesan terselubung
Ada pesan terselubung Zakiah Aini, terduga teroris perempuan, untuk kaum lelaki. Seolah, Zakiah Aini berpesan kaum lelaki jangan mau kalah lakukan jihad.
Hal itu dikatakan mantan napi teroris, Sofyan Tsauri. Sofyan mengatakan pola menggunakan perempuan dalam aksi terorisme belakangan ini adalah hal baru dan menarik. Sofyan menilai Zakiah Aini merupakan bagian dari jaringan kelompok JAD.
“Untuk pertama kalinya Mabes polri jadi sasaran, menariknya apalagi ini perempuan. Kenapa? Pesan mereka kenapa perempuan, ini untuk memicu kaum laki kelompok ini untuk lakukan hal yang sama,” jelas Sofyan, Kamis (1/4/2021).
Dia mengatakan Zakiah Aini beraksi supaya untuk membuat kaum laki-laki kelompok teroris jangan mau kalah.
“Ini akan membuat malu kelompok laki-laki, menginspirasi memotivasi laki-laki kelompok ini (untuk) maju. Ada pesan moral meski ini perbuatan nggak bagus ya, mereka (teroris perempuan) akan mentahrif (mengganti) kaum laki-laki (dalam aksi terorisme)” tutur Sofyan.
Kantor polisi harus waspada
Ketua Centra Initiative dan peneliti Imparsial Al Araf menyarankan kepada Kepolisian RI untuk memperketat sistem pencegahan dan pengawasan di seluruh kantor polisi setelah terjadi penyerangan di Markas Besar Kepolisian RI.
"Serangan yang terjadi di Makassar dan Jakarta menunjukkan kelompok teroris masih memiliki jejaring untuk terus melakukan perlawanan dengan aksi bom bunuh diri, penembakan, dan lainnya," kata Al Araf.
Selain memperketat pengamanan di seluruh kantor polisi, Al Araf mengatakan upaya mengungkap kasus untuk membongkar sel-sel teroris yang ada di Indonesia juga menjadi suatu hal yang penting.
Dari sisi regulasi, Al Araf menyarankan agar Pemerintah dan DPR segera melakukan pembahasan peraturan perundang-undangan tentang peredaran senjata api dan bahan peledak.
"Undang-undang yang ada saat ini masih mengacu pada aturan pada masa Orde Lama, sehingga sudah tidak kontekstual dengan kondisi saat ini. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sudah membuat drafnya, tinggal diajukan ke DPR," ujarnya pula.
Terkait dengan penyerangan di Mabes Polri, Al Araf mengatakan serangan yang dilakukan hanya sasaran antara karena pada dasarnya aksi teror dilakukan untuk membuat ketakutan yang meluas di kalangan masyarakat.
"Serangan ke Mabes Polri ingin memberikan pesan bahwa markas besar polisi bisa mereka serang untuk menimbulkan ketakutan publik," katanya.
Dalam konteks tersebut, Al Araf mengatakan masyarakat jangan terbawa pada tujuan kelompok teroris dengan merasa takut. Kelompok teroris harus dilawan dengan tidak merasa takut yang berlebihan.
"Bila publik takut, berarti tujuan mereka menciptakan ketakutan berhasil," ujarnya lagi.
Sebelumnya, terjadi penyerangan terhadap Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan pada Rabu sore oleh seseorang bersenjata api. Pelaku seorang perempuan kemudian dilumpuhkan polisi dengan tembakan hingga tewas.
Berita Terkait
-
Dito Ariotedjo Dicopot dari Jabatan Menpora karena Kasus Korupsi Mertua?
-
Denny Siregar Nilai Menkeu Baru Terlalu Percaya Diri: Mudah-mudahan Aja Nggak Hancur
-
Budi Arie Masih Pede Tak Dicopot Beberapa Jam Sebelum Pengumuman, Denny Siregar Ngakak
-
Denny Siregar Sebut OTT Noel 'Receh Kelas Ormas', Sinyal Renggang Aliansi Relawan?
-
Komisaris BUMN Dapat Bonus Rp 40 M Padahal Jarang Kerja, Denny Siregar: Sial, Kenapa Dulu Aku Tolak
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Andrew Andhika Segera Nikah Lagi, Kantongi Restu Calon Mertua Meski Sempat Selingkuh
-
Muse Guncang Jakarta! 18 Tahun Penantian Terbayar Lunas dengan 'Hysteria' dan Pesta Rock Adrenalin
-
Alasan Netizen Kecewa dengan Reshuffle Prabowo: Ada Apa dengan Qodari dan Nasbi?
-
Tuduh Termul, Gus Nur Bandingkan Aturan Baru KPU Dengan Pelamar Kerja Bergaji UMR
-
Ngeri! Bus Transjakarta Hantam Bangunan di Cakung, Penumpang dan Warga Terluka