Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Rabu, 07 April 2021 | 08:25 WIB
Hari pertama masuk sekolah di SDN 05 Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (7/4/2021). (Suara.com/Fakhri Fuadi)

SuaraJakarta.id - Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk membuka 85 sekolah berbagai jenjang untuk kembali menggelar pembelajaran tatap muka. Salah satu sekolah yang mendapatkan izin pembukaan sekolah adalah SDN 07 Ciracas, Jakarta Timur.

Pantauan Suara.com, pada Rabu (7/4/2021) pagi sekitar pukul 07.15 WIB, para siswa berdatangan satu per satu ke gerbang sekolah. Kebanyakan dari mereka diantar oleh orang tua menggunakan kendaraan motor roda dua.

Para siswa terlihat sudah menggunakan masker begitu sampai sekolah. Bahkan beberapa di antaranya memakai pelindung wajah atau faceshield.

Begitu masuk, mereka langsung diminta untuk mencuci tangan oleh dua orang guru bernama Kamil dan Sulaiman. Terlihat ada dua washtafel yang disediakan di gerbang masuk.

Baca Juga: Suasana Hari Pertama Masuk Sekolah di Jakarta, Siswa dan Orang Tua Antusias

"Cuci tangan dulu, satu-satu," ujar Kamil di lokasi, Rabu (7/4/2021).

Setelah itu siswa satu per satu dicek suhunya oleh Sulaiman yang memegang thermo gun. Setelah suhu tubuh siswa dinyatakan normal, mereka langsung masuk ke sekolah tanpa perlu bersalaman dengan guru.

Orang tua yang mengantar menggunakan kendaraan roda dua juga diminta langsung putar balik sesuai penunjuk arah yang dibuat. Batas antar siswa juga dimajukan, sekitar 50 meter dari biasanya.

Menurut Kamil, hari ini hanya satu kelas, yakni kelas 5 yang masuk sekolah. Sementara sisanya tetap melakukan pembelajaran jarak jauh secara daring atau online.

"Iya dari dinas (Pendidikan) kan aturannya hanya satu kelas yang masuk tiap minggu," kata Kamil.

Baca Juga: Daftar 85 Sekolah di Jakarta Gelar PTM Hari Ini, Jika Sukses Akan Diperluas

Hari pertama masuk sekolah di SDN 07 Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (7/4/2021). (Suara.com/Fakhri Fuadi)

Selain itu juga jam masuk sekolah diundur menjadi 07.30 WIB.

"Kan biasanya 06.30 WIB," kata Kamil yang biasanya mengajar olahraga.

Sementara itu, Sulaiman menjelaskan ada beberapa orang tua siswa yang tak mengizinkan anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka. Pihak sekolah memakluminya dan mempersilahkan anak untuk belajar di rumah.

"Ada sih satu dua siswa yang orang tuanya enggak ngebolehin. Tapi sedikit, sekitar 75 persen lebih sih izinin anaknya sekolah biasa," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta membuka 85 sekolah mulai 7 sampai 29 April 2021. Karena dilakukan di tengah pandemi Covid-19, ada sejumlah ketentuan saat mengadakan pembelajaran tatap muka.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana mengatakan durasi pembelajaran tatap muka bakal dibatasi. Lalu hanya materi-materi esensial yang bakal disampaikan.

"Durasi belajar terbatas antara 3 sampai 4 jam," ujar Nahdiana dalam keterangan tertulis, Selasa (6/4/2021).

Tak hanya itu, kelas di setiap jenjang hanya masuk sekolah satu kali dalam sepekan. Jumlah siswa yang hadir juga dibatasi dan sebagiannya akan melakukan pembelajaran daring atau online.

Hal ini dilakukan agar para peserta didik tetap dapat menjaga jarak selama proses kegiatan belajar mengajar.

"Jumlah peserta didik terbatas dengan maksimal 50 persen dari daya tampung per kelas dan pengaturan jarak 1,5 meter antarsiswa," katanya.

Karena mekanisme yang digunakan adalah pembelajaran campuran daring-tatap muka, maka tak semua siswa bisa datang ke sekolah.

Orang tua tetap memiliki peran untuk mempertimbangkan boleh atau tidaknya anak datang ke sekolah.

"Para orang tua tetap memiliki hak penuh untuk menentukan apakah anaknya diberikan izin untuk mengikuti pembelajaran campuran atau belajar dari rumah," ujarnya.

Load More