Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 08 April 2021 | 07:15 WIB
Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie saat meninjau vaksinasi guru di SMPN 4 Pamulang, Kamis (4/3/2021). [Suara.com/Wivy]

SuaraJakarta.id - Tempat hiburan malam di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bakal ditutup total selama Ramadhan 2021.

Penutupan total tempat hiburan malam di Tangsel juga untuk memenuhi permintaan para ulama.

Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menegaskan, seluruh tempat hiburan malam ditutup saat Ramadhan.

"Untuk hiburan yang bersifat karaoke itu ditutup seperti biasa sesuai permintaan ulama," kata Benyamin saat dikonfirmasi, Rabu (7/4/2021).

Baca Juga: Tangsel Zona Merah Covid Se-Pulau Jawa, Ben: Itu Kasus Lama Baru Terinput

Lebih lanjut, Benyamin menuturkan untuk hiburan lainnya seperti bioskop dan organ tunggal di pernikahan masih dalam pembahasan Pemkot Tangsel.

"Sementara usaha hiburan lainnya masih dibahas. Kalau hiburan pertunjukan nikahan kayak gitu boleh, dengan pembatasan di panggung jangan banyak-banyak. Orgen tunggal boleh asalkan bukan panggung besar," tutur Benyamin.

Ilustrasi tempat hiburan malam.

Sholat Tarawih Diizinkan

Sebelumnya, Pemerintah Kota Tangsel mengizinkan sholat Tarawih berjamaah di masjid pada Ramadhan tahun ini.

Ada 675 masjid di Tangsel yang siap menggelar sholat Tarawih setelah tahun lalu dilarang karena kasus Covid-19 yang tinggi.

Baca Juga: Tarawih, Masjid Agung Tangsel Kurangi Bacaan Quran, Tiap Rakaat 1 Halaman

Namun demikian, pelaksanaan sholat Tarawih di masjid harus dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Sesuai Surat Edaran Kementerian Agama, Tarawih boleh. Asalkan tidak lebih dari 50 persen (dari kapasitas masjid)," kata Kepala Kemenag Kota Tangsel Abdul Rojak dikonfirmasi, Selasa (6/4/2021).

Masjid Agung Al Mujahidin, Pamulang, Tangsel, siap menggelar salat Tarawih dengan prokes yang ketat pada Ramadhan 2021, Selasa (6/4/2021). [Suara.com/Wivy]

Rojak menambahkan, pelaksanaan salat Tarawih di Tangsel diizinkan lantaran kasus Covid-19 di Tangsel sudah menurun.

"Alasannya karena penyebaran covid sudah terkendali, menurun, tidak seperti tahun dulu. Jadi tetap kegiatan masyarakat hidup, keagamaan, ekonomi, pendidikan, supaya move on," ungkapnya.

Rojak menuturkan, selain pembatasan jumlah jamaah, para jamaah juga harus membawa sajadah sendiri dan ceramah agama dibatasi hanya 15 menit.

"Dibentuk panitia gugus tugas tingkat masjid, jamaah bawa sajadah sendiri, jaga jarak, lansia enggak boleh ke masjid. Ceramah agama nggak boleh lama, kultum hanya 15 menit. Nuzulul Quran dibolehkan, tapi jamaah enggak boleh 50 persen," paparnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More