SuaraJakarta.id - Kepala Unit Pengelola Angkutan Sekolah atau UPAS Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Ali Murthadho memastikan 50 bus sekolah yang beroperasi saat ini bukan armada yang digunakan untuk pasien Covid-19.
“Intinya masyarakat tidak perlu khawatir. Karena bus yang digunakan ini berbeda dengan armada pasien Covid-19," kata Ali saat ditemui Suara.com di kantor UPAS Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Kamis (8/4/2021).
Ali mengatakan bis pengangkut pasien Covid-19 memiliki sekat pemisah antara kabin penumpang dengan pengemudi. Sementara untuk armada pengangkut siswa sekolah tidak memiliki sekat
“Kalau yang pasien Covid-19 itu ada sekatnya untuk memisahkan pengemudi dengan kabin penumpang,” jelasnya.
Kemudian untuk pengemudi yang bertugas, bukan sopir armada pengangkut Covid-19.
“Pengemudinya beda, bukan pengemudi yang mengangkut pasien Covid-19,” ujar Ali.
Dia juga memastikan keamanan dan kebersihan bis sekolah yang saat ini beroperasi. Sebelum dan sesudah digunakan, armada dilakukan sterilisasi, yakni penyemprotan disinfektan dan vlogging atau pengasapan.
“Sebelum dan sesudah setelah digunakan kami dekontaminasi, artinya kami sterilkan dulu, dengan cairan disinfektan dan vlogging,” tutur dia.
Di samping itu, kapasitas penumpang hanya 50 persen. Di dalam bis para siswa duduk dengan menerapkan jaga jarak dengan siswa lainnya, disediakan juga hands sanitaizer di pintu masuk.
Kemudian, untuk memastikan penerapan protokol kesehatan, ada petugas yang berjaga memastikan siswa tidak saling berbicara atau bercanda di dalam bis.
“Kemudian kami juga telah memberikan edukasi kepada awak bis tentang Covid-19. Ada beberapa aturanlah seperti tidak boleh berbicara tidak boleh bercanda. Kami jalankan dengan sebaik-baiknya kami berikan rasa aman dan nyaman bagi para siswa,” kata Ali.
Diketahui pembelajaran tatap muka (PTM) telah dibuka kembali di Jakarta, setidaknya ada 85 sekolah yang mendapatkan izin, dengan jenjang SD, SMP, SMA dan SMK.
Berbarengan dengan itu, bis sekolah DKI Jakarta juga turut beroperasi kembali, setelah pada massa awal pandemi hingga sekarang sejumlah armadanya diturunkan untuk membantu penanggulangan Covid-19.
Baca Juga: Dokter Spesialis Paru: Pasien Covid-19 Tidak Boleh Puasa, Ini Alasannya
Berita Terkait
-
Momen Mencekam! Video Bus Siswa Terbakar di Thailand Viral, 44 Siswa dan Guru Dalam Bahaya
-
Rencana Penambahan Rute Bus Sekolah Gratis di Jakarta
-
Kejebak di Jalur Transjakarta, Selebgram Zoe Levana Terancam Kena Tilang Denda Rp500 Ribu
-
Dishub DKI Bersama Polisi Razia Jukir Liar di Minimarket, Sanksinya Diminta Janji Bertaubat
-
Ratusan Sopir Angkot Geruduk Balai Kota, Tuntut Janji Pemprov DKI Buka 4 Rute Mikrotrans
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Pasangan Dharma - Kun Wardana akan Salurkan Hak Pilih di Jakarta Selatan
-
Mau Umroh Lancar dan Nyaman? Bawa Perlengkapan Ini, Ya!
-
Persija Kembali Gagal Mainkan Laga Kandang di Jakarta, Bakal Jamu Persik Kediri di Pakasansari
-
Pramono Anung dan Keluarga akan Mencoblos di TPS 046 Cipete Selatan
-
3 Pemain Persija Jakarta Dipanggil ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024