Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 09 April 2021 | 19:23 WIB
Pengamen ondel-ondel ditemui di Serua Indah, Ciputat, Kota Tangsel, Jumat (9/4/2021). [Suara.com/Wivy Hikmatullah]

Selain untuk makan, Ismed pun harus bayar sewa ondel-ondel lengkap dengan sound yang dia gunakan. Per hari dia harus sewa Rp 50 ribu.

Dia mengaku, sebetulnya Jakarta lebih menguntungkan dibandingkan Tangsel. Tetapi, dengan adanya larangan pengamen ondel-ondel di Jakarta keliling, dirinya tak bisa berkutik.

"Ya kita cari aman aja, kita cuma cari makan. Kalau enggak gini ya nggak bisa makan," ungkapnya.

Saat beraksi, Ismed bergantian dengan Bewok untuk menjadi ondel-ondel. Kadang, dia yang mendorong sound system portable.

Baca Juga: Kejari Geledah Kantor KONI Tangsel, Sidik Penyalahgunaan Dana Hibah 2019

Rute yang dia tempuh hanya sekitar Ciputat saja. Kelilingnya pun tak ada jadwal pasti. Kadang mulai pagi, siang ataupun sore.

Pengamen ondel-ondel ditemui di Serua Indah, Ciputat, Kota Tangsel, Jumat (9/4/2021). [Suara.com/Wivy Hikmatullah]

Sementara balitanya yang berusia 3 tahun, digendong secara bergantian dengan istrinya. Kalau terik siang bolong, balitanya ditutupi menggunakan topi dan kain jarik.

Dia kadang berhenti di warung-warung untuk beristirahat sambil minum es dan kopi. Seperti saat ditemui SuaraJakarta.id di Ciputat, Jumat (9/4/2021) siang.

Diusianya yang menginjak kepala tiga, Ismed hanya bisa pasrah menjalani aktivitas menjadi pengamen ondel-ondel keliling. Dia sudah mencoba mencari kerja lain, tapi tak kunjung ada panggilan.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Baca Juga: Menengok Wajah Baru Taman Kota 2 Tangsel, Ada Little Venice

Load More