Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 13 April 2021 | 12:46 WIB
Jasa Marga memberlakukan contraflow di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.[Dok/Jasa Marga]

SuaraJakarta.id - Politisi Demokrat yang juga mantan Menteri Pemuda Olahraga Roy Suryo sebut Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek yang berganti nama jadi Jalan Tol Syeikh Mohamed bin Zayed adalah jalan tol milik kadrun. Sementara kelompok cebong tidak boleh lewat.

Menurut Roy Suryo, banyak pilihan nama pahlawan dari Indonesia yang layak untuk dijadikan nama Jalan Tol tersebut.

“Terimakasih kepada media-media yg masih menyuarakan Suara Rakyat (bukan hanya Suara Penjilat, sebagaimana kata Netizen2) ini. Indonesia tidak kekurangan nama2 Pahlawan atau Tokoh besar, bahkan -sekalilagi Netizen- menjulukinya dgn nama “Jalan Tol Kdrn, artinya Cbng dilarang lewat,” tulis Roy disertai dengan emotikon tertawa, Selasa (13/4/2021).

Roy Suryo sebelumnya setengah protes dengan nama Syeikh Mohamed bin Zayed sebagai nama Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek.

Baca Juga: Fadli Zon Pertanyakan Jasa Mohamed Bin Zayed Bagi Indonesia

“Terus terang saya lebih bangga bila Jalan Layang Tol ini mengabadikan Putra-putra terbaik bangsa, seperti Soekarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur dibanding Pangeran UEA. Tetapi ya sudah ini Hak pemerintah, apalagi dikait-kaitkan dengan Jalan “Jokowi” di UEA & Investasi Calon IKN ?” tulis Roy.

Balas budi

Presiden Jokowi balas budi dengan ganti nama Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated jadi nama pangeran mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed. Sebelumnya nama Presiden Jokowi sudah lebih dulu menjadi nama jalan di Abu Dhabi, Ibu kota Uni Emirat Arab (UEA).

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, pergantian nama tol yang dioperasikan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) itu.

"Perlu kami sampaikan juga, sebelumnya nama Jalan Presiden Joko Widodo juga telah dicanangkan di Abu Dhabi, di jalan utama strategis antara Abu Dhabi National Exhibition Center ke arah kompleks kedutaan," kata Pratikno dalam peresmian pergantian nama yang disiarkan di YouTube Kementerian PUPR, Senin (12/4/2021).

Baca Juga: Pengguna Tol Layang Japek arah Jakarta Tidak Terdampak Penutupan Jalan

Penamaan Jalan Presiden Jokowi di Abu Dhabi merupakan sebuah kehormatan bangsa bagi Indonesia.

Karena itu, Indonesia melakukan hal sama dengan memberikan nama Jalan Tol Layang MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed.

Tak hanya balas budi penamaan jalan, hubungan diplomatik kedua negara juga sudah berlangsung sangat lama.

Pratikno menyebut, hubungan Indonesia dan UEA sudah terjalin lebih dari 45 tahun dalam bidang sosial dan ekonomi.

Di bidang ekonomi, UEA banyak memberikan dukungan pada pembangunan Indonesia, termasuk investasi melalui Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang baru dibentuk Jokowi. UEA menjadi konsultan Indonesia dalam pembentukan lembaga Sovereign Wealth Fund itu.

"Mulai pagi ini saya dan Pak Basuki atas nama Presiden secara resmi mengubah nama Jalan Tol Japek II menjadi Jalan Layang MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar UEA untuk Indonesia Abdullah Salem Al Dhaheri mengaku senang dengan penamaan jalan tol layang ini untuk MBZ. Apalagi, nama tersebut dipasang di jalan tol yang menjadi jalan vital bagi ekonomi Indonesia.

Dia juga mengungkapkan, hubungan kedua negara semakin erat. Jika dulu, hubungan Indonesia dan UEA lebih banyak pada urusan minyak, gas, dan pelabuhan, saat ini sudah merambah ke sektor lain.

"Kami telah beralih dari minyak, gas, pelabuhan, ke area kolaborasi baru seperti pendidikan, pertanian, kesehatan, investasi, ritel, dan banyak area kolaborasi lainnya yang pasti merupakan yang terbaik untuk Indonesia," kata Al Dhaheri.

Load More