SuaraJakarta.id - Pegiat media sosial mengkritik larangan warung nasi buka siang hari selama Ramadhan di yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Serang, Banten.
Pemkot Serang sebelumnya memang mengeluarkan surat Imbauan Bersama nomor 451.13/335 -Kesra/2021 tentang Peribadatan Bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Dalam surat itu diatur mengenai jam operasional restoran dan sejenisnya, di mana tutup mulai pukul 04.30 WIB hingga 16.00 WIB.
Terkait ini, Eko Kuntadhi pun memberikan kritikan yang disampaikan dalam YouTube Cokro TV berjudul "Eko Kuntadhi: Kok Serang, Kayak Negeri Taliban?" pada Kamis (15/4/2021).
Baca Juga: Kemenag Minta Larangan Warung Nasi Buka Siang saat Ramadhan Ditinjau Ulang
"Satpol PP di Serang menjalankan berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2010 yang mengatur soal warung makan di bulan Ramdhan," kata Eko.
"Wajar sih, Perda ini dibuat di zaman SBY lah kira-kira. Zaman ketika Indonesia hendak digiring menjadi negeri Taliban," lanjutnya dikutip dari Terkini.id—jaringan Suara.com—Jumat (16/4/2021).
Eko lalu menyindir bahwa mungkin pembuat aturan ketika itu menganggap bahwa iman masyarakat Serang tipis.
"Jika mereka puasa, mereka harus dilindungi agar puasa mereka nggak batal. Bentuk perlindungannya, semua warung makan harus ditutup agar masyarakat tidak tergoda," katanya.
Eko Kuntadhi lantas mengaitkan bahwa dampak dari kebijakan itu adalah para pelaku usaha yang menjual makanan di Serang harus gigit jari setiap Ramadhan.
Baca Juga: Pemkot Serang Larang Restoran Buka Siang Hari, Kemenag: Berlebihan
Ia juga mengangkat bahwa para pelaku usaha ini mayoritas adalah para perempuan atau 'emak-emak.'
"Nah, Perda ini mempersekusi mereka.Dari berbagai kajian, memang Perda-Perda diskriminatif selalu menjadikan perempuan sebagai korban," tandas Eko Kuntadhi.
Lebih lanjut, Eko menekankan bahwa baginya, larangan warung nasi buka siang hari saat Ramadhan adalah peraturan yang diskriminatif dan lucu.
"Padahal ini Indonesia, negara demokrasi yang mengakui hak semua warga negara. Ini Indonesia, bukan negeri Taliban. Dan Serang ada di Indonesia bukan di Afganistan" tegas Eko Kuntadhi.
Ditinjau Ulang
Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) juga meminta kebijakan terkait larangan warung nasi buka siang hari saat Ramadhan ditinjau ulang.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
Gelandang Serang Bayern Munich Konfirmasi Status Darah Keturunan Indonesia, Siap untuk Ronde 4?
-
Eligible ke Ronde 4, Gelandang Serang Keturunan Non Belanda Rp4,35 Miliar Semakin Dekat Indonesia
-
Tersangka Pertamax Oplosan di SPBU Ciceri Bertambah, Kasus Segera Disidangkan
-
Maher Zain Batal Konser, EO Lokal Gugat Dua Perusahaan Bayar Rp 1,2 Miliar
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
-
Sosok Chasandra Thenu, Selebgram Ambon Akui Dirinya Pemeran Video Viral 1,6 Menit
-
Harga Emas Antam Kembali Longsor, Kini Dibanderol Rp 1.907.000/Gram
-
Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Dihujat Habis-habisan Promosi Piala Presiden 2025
Terkini
-
Cara Mendapatkan Saldo DANA Gratis Hingga Rp400 Ribu Lewat 9 Link DANA Kaget Hari Ini
-
Tumbuhkan Ekonomi Inklusif, Bank Mandiri Bekali 70 Usahawan Kreatif Naik Kelas di Depok
-
5 Rekomendasi Warna Cat Dulux Untuk Ruang Tamu Agar Terlihat Mewah
-
UMKM MerapatKUR BCA 2025: Pinjaman Tanpa Agunan Hingga 500 Juta
-
Duel Abadi di Kamar Mandi: Sabun Cair vs Sabun Batangan, Mana Lebih Bagus?